Golkar putuskan nama cagub Jabar Agustus, Dedi berpeluang besar
Bandung.merdeka.com - Partai Golkar pada Agustus 2017 ini segera memutuskan nama calon gubernur (cagub) Jawa Barat yang nantinya bakal diusung pada Pilgub Jabar 2018. Namun besar kemungkinan Dedi Mulyadi akan dipilih untuk bisa bersaing pada kontestasi politik tahun depan.
Popularitas dan elektabilitas Bupati Purwakarta tersebut dinilai terus menunjukkan peningkatan signifikan seiring safari politik yang dilakukannya ke banyak daerah di Jawa Barat.
"Nama Dedi Mulyadi ini sudah tiga besar dari calon yang ada, seperti salah satunya Nurul Arifin. Tapi tentu kita lihat. Yang sampai hari ini menunjukkan aktif ya cuma Dedi Mulyadi. Jadi memang Dedi Mulyadi sangat memiliki peluang. Karena prinsipnya prioritas kami ingin mendorong kader terbaik," kata Sekjen DPP Partai Golkar Idrus Marham saat ditemui usai rilis hasil survei Indo Barometer tentang peluang Calon Gubernur Jawa Barat 2018, di Hotel Bidakara Grand Savoy Homann, Kota Bandung, Selasa (6/6).
Bagi Idrus, Dedi Mulyadi memiliki modal penting untuk bisa bersaing dengan nama-nama lainnya pada Pilgub Jabar 2018. Pertama Dedi adalah kader terbaik Golkar yang kini menjabat sebagai Ketua DPD Golkar Jabar. Kedua, Dedi juga dinilai sudah sukses membangun Purwakarta menjadi daerah yang cukup maju. Kemudian, komunikasi Dedi yang dilakukan terhadap masyarakat menjadi nilai tambah.
"Setiap hari Dedi ada 10 titik didatangi. Inilah yang dilakukan Dedi bahwa keyakinan survei 3 bulan ke depan akan terus meningkat. Seperti disampaikan dari waktu ke waktu dalam survei ini, Dedi ini meningkat dimana Februari adalah 8 persen kini 14 persen. Ini modal dan tentu DPP akan secara sungguh-sungguh perhatikan itu," ucapnya.
Meski nama Dedi Mulyadi memiliki peluang besar, namun untuk wakil dia belum bisa membicarakannya. Hal itu harus melihat dari koalisi yang dibangun nantinya. Untuk diketahui, Golkar hanya memiliki 17 kursi yang artinya tidak bisa mengusung dua nama sekaligus dari internal partai.
"Nanti saja itu tergantung koalisi. Karena memang masih banyak yang belum menentukan. Kalau lihat tadi Gerindra hampir ke Demiz. Tapi intinya semau terbuka dengan partai Golkar berkoalisi ini. Baik itu PDIP, PAN semua cukup bagus dan terbuka. Kalau misal ada nama dipasangkan Desi Ratnasari dan itu memang pasti dapat menang kenapa tidak?" ujarnya.