Bandung.merdeka.com - Gelombang dukungan dari masyarakat di sejumlah daerah di Jawa Barat mulai bermunculan untuk mendorong Wali Kota Bandung Ridwan Kamil maju dalam Pilgub Jabar 2018 mendatang. Di Sukabumi, masyarakat yang menamakan dirinya Barka (Baraya Ridwan Kamil) menggelar acara deklarasi dukungan Ridwan Kamil untuk Jawa Barat pada Kamis (16/3) kemarin. Begitu juga di Kabupaten Cirebon, sejumlah masyarakat menggelar acara deklarasi untuk Ridwan Kamil agar maju sebagai Calon Gubernur Jabar.

Ridwan Kamil mengatakan, bahwa deklarasi tersebut datang dari masyarakat independen. Dari perbincangan dengan mereka kata Emil, masyarakat tersebut punya harapan agar kotanya seperti Bandung.

"Mereka datang ke Saya cuma minta izin (memberi dukungan), Saya bilang ya terima kasih. Ternyata dalam perbincangan mereka punya harapan pengen kotanya kayak bandung. Banyak kalimatnya kayak gitu, pengen kayak Bandung ini itu ini itu dan sebagainya," ujar Ridwan kepada wartawan saat ditemui di Kantor PDAM Tirtawening Kota Bandung, Jumat (17/3) lalu.

Pria yang akrab disapa Emil ini mengakui bahwa deklrasi-deklarasi tersebut terjadi di banyak daerah. Namun dia memastikan bahhwa deklarasi itu murni datang dari masyarakat.

"Deklarasi-deklarasi ini terjadi di banyak tempat. Yang saya tahu ada di Cirebon, di Sukabumi juga dan persiapan di beberapa tempat lain. Saya sampaikan deklarasi yang dari independen ini Saya tidak 'nyetting'," katanya.

Jika sudah resmi menjadi calon, Emil siap membuat inovasi-inovasi bagi provinsi dengan jumlah penduduk terbesar di Indonesia ini. Meskipun tentu konsepnya belum dirancang karena dianggapnya masih terlalu jauh berandai-andai.

"Jadi kalau ditanya mau seperti apa masih terlalu jauh tapi kuncinya akan mencari inovasi-inovasi khasnya Ridwan Kamil terhadap problem di Jabar," kata Emil.

Menurutnya inovasi yang akan dikembangkannya berdasar dengan pemetaan pada masalah-masalah yang ada. Sama halnya dengan yang dilakukannya selama memimpin Kota Bandung.

"Ya masalahnya nanti kita petakan ya nanti dicari solusinya selalu. Di Bandung juga sama. Kalau di Bandung ada 300 masalah yang dulu saya petakan ya satu-satu kan, pelan-pelan saya cari solusinya," katanya.