Bisa usung cagub Jabar sendiri, PDIP tak mau buru-buru tentukan calon


Bandung.merdeka.com - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP belum menentukan calon gubernur Jawa Barat pada Pilkada 2018 mendatang. Siapa calon yang akan diusung masih disimpan rapat-rapat.
Meski PDIP telah memenuhi syarat kuota 20 persen kursi legislatif untuk mengusung pasangan cagub dan cawagub, PDIP tetap tidak akan terburu-buru dalam menentukan sikap dan langkahnya. Karena dalam Pilkada Serentak 2018 ini, selain pemilihan gubernur Jabar, juga ada pemilihan kepala daerah di 16 kabupaten/kota lainnya.
Ketua DPD PDIP Jawa Barat TB Hasanuddin mengatakan, ada banyak pertimbangan PDIP dalam mengusung calon kepala daerah. Berbagai aspek menjadi ragam pertimbangan tersebut, apalagi Jawa Barat merupakan satu wilayah yang sangat besar dan luas. "Salah satu pertimbangan lainnya adalah dengan siapa kami akan berkoalisi. Dan tentu ideologi merupakan pertimbangan utama kami dalam menentukan, dengan siapa kami harus berkoalisi dan siapa calon yang akan diusung," kata TB Hasanuddin, dalam keterangan tertulisnya kepada merdeka.com, Jumat (17/3).
Apakah PDIP akan mengikuti langkah Nasdem mengusung Ridwan Kamil? "Waktunya masih cukup melakukan proses itu di internal. Dan hingga saat ini DPP PDI Perjuangan belum memutuskan siapa calon yang akan direkomendasikan. PDI perjuangan juga belum memutuskan dengan partai mana saja akan berkoalisi," tegas TB Hasanuddin.
Meski demikian, PDIP sudah menyiapkan beberapa nama calon kandidat, termasuk salah satunya adalah Ridwan Kamil. Namun, PDIP bukanlah partai deklarator. Bila ada partai lain mau mendeklarasikan calon, maka itu bukan urusan PDIP.
"PDIP akan memutuskan secara matang siapa yang akan direkomendasikan. Dan menurut aturan yang berlaku, kami (PDIP Jabar) dapat mencalonkan atau mengusung calon gubernur dan wakil gubernurnya sendirian, kami memiliki 20 kursi di DPRD Jabar," kata TB Hasanuddin.
Dilihat dari hasil Pemilu Legislatif (Pileg) 2014 di Jabar, jumlah kursi tertinggi di DPRD Jabar diraih oleh PDIP sebanyak 20 kursi. Kemudian Golkar sebanyak 17 kursi, PKS 12 kursi, Demokrat 12 kursi dan Gerindra 11 kursi. Partai lainnya yakni PPP memiliki 9 kursi, PKB 7 kursi, NasDem 5 kursi, PAN 4 kursi dan Hanura 3 kursi. Jika melihat jumlah kursi tersebut, hanya PDIP yang dapat mengusung calonnya sendiri tanpa bergabung dengan parpol lain.
BERITA TERKAIT
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
5 Poin Rekomendasi Kebijakan Siap Diusulkan T20 dalam Forum G20
Alami Pengapuran Sendi Lutut? Coba Minum Susu Nutrisi
Perawatan Kulit Kian Diminati, BeautieSS Resmikan Satu Klinik Baru
Aswita Dewi Ingin Batik jadi Pakaian Kekinian
Amazit T-Rex 2 Jadi Jam Tangan Pintar Bagi Para Petualang
Aplikasi Jantungku Jadi Solusi Layanan Kesehatan Jantung, Ini 6 Fitur Unggulannya
Jejak Kopda Muslimin Sebelum Ditemukan Tewas di Rumah Orang Tua
Gleaneagles Hospital Punya Inovasi Teknologi Baru Bernama Gamma Knife
Kerry Indonesia Kembali Meraih Penghargaan HR Asia Awards 2022
Gandeng Aurel Hermansyah, CKL.LOOKS Akan Rilis Produk Eksklusif
Dukungan Orangtua Dalam Tumbuh Kembang Anak di Masa Transisi Pasca Pandemi
Tidak Pelit Ilmu, Hendra Hidayat Dikenal Sebagai Pionir Implan Gigi di Indonesia
Linde Indonesia Akan Pasok Gas Industri dengan Kemurnian Tinggi ke PT Freeport
KORIKA Gelar Webinar Kecerdasan Artifisial (AI) Bidang Kesehatan
Garmin Run Club Menjadi Wadah Bagi Para Pecinta Olahraga Lari
Jam Tangan Pintar yang Bisa Jadi Pilihan Para Pelari Karena Fitur Canggihnya
Alasan Mengapa Reinvestment Keuntungan Sangat Krusial Bagi Bisnis
EdenFarm Berbagi Hewan Kurban dengan Komunitas Tani di Sekitar ECF
Trademark Market Hadir Lagi, Kini Tenantnya Lebih Banyak