Jarang tampil di TV, Wawan P-Project kini jualan baju di Belanda

user
Muhammad Hasits 14 Januari 2017, 10:56 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Pada tahun 1990-an, wajah Wawan kerap wara-wiri di berbagai stasiun televisi. Pentolan grup parodi P-Project itu kini tak lagi aktif di dunia entertainment. Kesibukannya kini tersita dengan bisnis. Sejak enam tahun silam, Wawan berjualan baju di Belanda.

Ya, Wawan memang tak menjalankan bisnisnya di Tanah Air. Hal tersebut dilakukan karena pangsa pasar luar negeri khususnya Belanda begitu besar. Baginya, dapat secara konsisten menjalani bisnis sejak enam tahun belakangan merupakan hal menyenangkan.

"Saya sudah punya keluarga lah di sana, meskipun bukan keluarga sedarah tapi kami sudah sangat dekat. Dari situ jalannya ada, awalnya coba dan ternyata responnya bagus. Makanya lanjut sampai sekarang," ujar Wawan kepada Merdeka Bandung, Jumat (13/1).

Dengan label "Garuda Huis", Wawan tak berjualan aktif sepanjang tahun. Namun, ia memanfaatkan sebuah hajatan bertajuk "Festival Tong Tong" yang berlangsung setiap bulan Mei. Dalam festival tersebut, ia kerap memboyong t-shirt yang diproduksinya.

Dalam sekali acara, Wawan kerap membawa sekitar 2.000 pieces baju. Tak jarang baju yang dijajakannya itu ludes terjual. Jika tak habis, ia menjualnya dalam acara garage sale pada sebuah tempat yang sudah menjadi gudang untuk bisnisnya.

"Produksinya di Indonesia, dan saya boyong barangnya ke sana. Untuk pembelinya sendiri mungkin karena orang Belanda memiliki cerita sendiri dengan Indonesia jadi banyak banget bule yang suka kaos produksi saya ini. Dengan tema nasionalisme mengangkat garuda sebagai tema desain, minat orang Belanda begitu bagus," jelasnya.

Menjual produksnya dengan harga 10 euro atau setara dengan Rp 150 ribu, Wawan tak hanya mencari keuntungan dari barang jualannya. Ia juga berharap dengan banyaknya orang asing yang membeli produknya, garuda sebagai lambang negara Indonesia bisa berkibar di negara orang.

Kredit

Bagikan