Ahmad Heryawan sebut 12 atlet di PON Jabar positif gunakan doping

user
Farah Fuadona 09 Januari 2017, 15:30 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Meski sudah berakhir, penyelenggaraan PON XIX/2016 Jabar dicoreng dengan adanya laporan penggunaan doping bagi para atlet. Ketua Umum PB PON Jabar Ahmad Heryawan mendapatkan laporan 12 atlet ternyata positif menggunakan obat terlarang untuk meningkatkan performa tersebut.

PB PON Jabar selaku penyelenggara hajat olahraga nasional pada September 2016 lalu itu menggaet Lembaga Anti Doping Indonesia (LADI) untuk memastikan bahwa seluruh atlet yang menorehkan prestasinya bebas dari obat-obatan tersebut.

"Kami mengambil sampel pada 476 atlet (PON), hasilnya sebanyak 464 negatif sedangkan 12 lainnya positif," kata Ahmad Heryawan yang juga Gubernur Jabar itu, di Gedung Sate, Kota Bandung, Senin (9/1).

Dari ke-12 atlet tersebut, mereka berasal dari empat cabang olahraga binaraga (8 atlet), berkuda (1), angkat berat (1) dan menembak (2). Jumlah tersebut atlet asal Jabar mendominasi. "Jabar empat atlet, Jateng tiga, Bengkulu satu, Yogya satu, Bangka Belitung satu, Kaltim satu dan Riau satu," katanya.

Selain PON, pihaknya juga menemukan dua atlet Peparnas yang dinilai positif menggunakan doping. Dari 130 sampel urin yang diambil 128 diantaranya negatif. "Ada dua yang positif, satu dari Jabar dan satu lagi dari Maluku, ini berasal dari cabang olahraga tenis dan atletik," ujar dia.

Pihaknya bersama LADI menyebutkan bahwa temuan itu adalah hasil uji laboratorium. Hanya saja pihaknya tidak menelusuri adanya motif penggunaan obat-obatan tersebut. "Apakah itu katanya laporan dari ketidaktahuan atau minum jamu. Temuan ini tidak menelusuri motif. Yang ada ini hanya bukti laboratorium dan data. Faktanya secara laboratorium mengonsumsi Doping," jelasnya.

Temuan ini kata dia, akan dilaporkan pada Dewan Disipilin Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). Dia juga menyebutkan itu belum keputusan final karena para atlet tersebut masih bisa mengajukan banding.‎ "Sanksinya itu di sana, kita tidak tahu. Apakah keputusan dipulihkan atau ditegur," ujarnya.

‎Wakil Ketum KONI Pusat I Nugroho mengatakan, penilaian objektif tentu temuan doping akan menghapuskan torehan prestasi yang sudah digelar. Apalagi doping juga dilarang banyak organisasi olahraga seluruh dunia. "Hasil objektifnya dicabut medali. Dewan disiplin akan menilai subjektifnya apakah ada kesengajaan, sabotas, atau kelalaian. Tapi hasil laboratorium memang mutlak (positif)," katanya.

Berikut 12 atlet PON yang positif menggunakan doping :
1. Roni Romero, Binaraga, Emas, asal Jawa Barat
2. I Ketut Arnawa, Binaraga, Perak, asal Bengkulu
3. Rahman Widodo, Binaraga, Perak, asal DI Yogyakarta
4. Kurniawansyah, Binaraga, Perak, asal Bangka Belitung
5. Zainal, Binaraga, Perak, asal Jawa Barat
6. Mualipi, Binaraga, Emas, asal Jawa Tengah
7. Mheni, Binaraga, Perak, asal Jawa Tengah
8. Iman Setiaman, Bimanaraga, Emas, asal Jawa Barat
9. Agus Waluyo, Menembak, Emas, asal Jawa Barat
10. Safrin Sihombing, Menembak, Emas, asal Riau
11. Jendri Turangan, Berkuda, Emas, asal Jawa Tengah
12. Awang Latiful Habir, Angkat Berat, Emas asal Kalimantan Timur

Adapun atlet Peparnas
1. Adyos Astan, Tenis Meja, Emas, asal Maluku
2. Cucu Kurniawan, Atletik, Emas, asal Jawa Barat




Kredit

Bagikan