Para 'pahlawan' kuliner Kota Kembang mendapat penghargaan
Bandung.merdeka.com - Dikenal sebagai kota kuliner, Bandung memiliki banyak varian makanan lezat yang bisa dicoba. Mulai dari kaki lima, hingga restoran berkelas. Namun demikian, sebagai kota dengan beragam varian kuliner khas, tak ada penghargaan bagi mereka para 'pahlawan' kuliner dari pemerintah.
Untuk itu, pertama kalinya Dinas Budaya dan Pariwisata Kota Bandung bekerja sama dengan Pemerintah Kota Bandung dan Indonesian Chef Association (ICA) Jawa Barat menyelenggarakan Bandung Creative Award bertajuk "Creative & Innovative Culinary" di Oak Tree Hotel, Jalan Jawa, Selasa (20/12).
Kepala Bidang Pemasaran Disbudpar Kota Bandung Kenny Dewi Kaniasari, mengatakan ini merupakan gelaran pertama penghargaan yang khusus diberikan kepada para pahlawan kuliner di Kota Kembang. Selama ini, penghargaan justru ditujukan bagi dunia musik, ataupun pelaku usaha. Tak secara spesifik pada pelaku usaha ataupun juru masak.
"Belum pernah ada yang memberikan penghargaan bagi para pelaku kuliner. Untuk itu kami pihak pemerintah Kota Bandung, pertama kalinya memberikan penghargaan kepada pelaku kuliner yang sudah menjadi 'pahlawan' di balik title Bandung kota kuliner," ujar Kenny kepada Merdeka Bandung, Selasa (20/12) malam.
Ditemui pada kesempatan sama, Ketua ICA Jawa Barat, Weddy Yanuar mengatakan momen penghargaan yang diberikan kepada pelaku kuliner merupakan pemicu semangat untuk terus mengembangkan bisnis kuliner dan bahkan memperdalam ilmu bagi para juru masak.
"Jarang sekali ya momen seperti ini, makanya kami secara selektif memilih pelaku usaha dan juru masak yang memang berhak menerima penghargaan karena kontribusinya di dunia kuliner Kota Kembang. Diharapkan, kegiatan seperti ini akan ada terus, tidak hanya sekali saja," ujar Weddy.
Penghargaan dibagi dalam lima kategori, dimana pada setiap kategori ada beberapa pemenang. Mereka yang mendapatkan penghargaan merupakan hasil seleksi dewan juri yang cukup ketat.
Kategori pertama yang diberikan adalah Lifetime Achievement. Penghargaan dalam kategori ini diberikan bagi orang-orang yang secara terus menerus tanpa terputus selama 35 tahun berperan aktif langsung dengan kuliner di Kota Bandung.
Mereka adalah Master Chef Sugiharta, Master Chef Rochendi, Master Chef Johan Darussalam, Bapak Syaiful Adi (pendidik), Nyonya Liem, Machdi Iskandar, Momon Abdurachman, Suseno Dirgantara (Alm) dan Kopi Aroma.
Kemudian kategori kedua adalah Pengusaha Kuliner Inovatif yang diberikan kepada orang yang membangun usaha kuliner sehingga perusahaannya menjadi acuan kuliner Kota Bandung. Yakni, Dewi – Kue Sari Sari (tradisional sundanese pastry), Hermawan – Sindang Reret, dan Ferry – Tahu Lembang, Floating Market, Rumah Strawberry.
Kategori ke tiga yakni Trend Kuliner Kota Bandung, teruntuk jenis kuliner yang menggemparkan kota bandung dan menjadi trending topic. Penghargaan diberikan kepada Soes Merdeka, Kripik Maicih, Brownies Amanda, Martabak San Fransisco, Molen Kartikasari, Batagor Ihsan, Sate Hadori dan Warung Kopi Purnama.
Untuk kategori ke empat adalah Pengusaha muda kuliner inovatif dan kreatif yang diberikan kepada anak muda yang memiliki usaha kuliner dan menjadi trending di Kota Bandung, yakni; Bober Cafe, Warunk Upnormal dan Ngopi Doeloe Cafe.
Terakhir adalah kategori Trend UKM Kuliner Kota Bandung yang diberikan bagi usaha kuliner kecil yang meledak dan jadi tempat yang dibicarakan banyak orang. Penghargaan diberikan kepada Kolak Jalan Macan, Ce’ Mar, Cendol Elizabeth, Nasi Kalong, Colenak Murdi dan Lotek Kalipahapo.