Dana hibah belum cair, guru honorer demo di kantor Ridwan Kamil
Bandung.merdeka.com - Puluhan guru honorer Kota Bandung melakukan aksi demo di Balai Kota Bandung, Jalan Wastukancana, Jumat (25/11). Dalam aksi demo yang dilakukan pada hari peringatan Hari Guru Nasional, para guru honorer meminta Pemkot Bandung segera mencairkan dana hibah untuk guru honorer Kota Bandung 2016 sebesar Rp 58 miliar.
Ketua FAGI Kota Bandung Iwan Hermawan menuturkan, Pemerintah Kota Bandung menjanjikan pencairan dana hibah guru honorer 2016 pada November ini. Namun hingga saat ini belum ada kejelasan.
"Hari ini batas waktu kesabaran guru honorer Kota Bandung. Semula dijanjikan dana hibah akan segera keluar pada bulan ini. Namun hingga saat ini belum juga dicairkan," ujar Iwan kepada wartawan disela aksi.
Iwan meminta Pemkot Bandung segera mencairkan dana hibah guru honorer melalui SKPD terkait yakni Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPKAD) atau Dinas Pendidikan. Sehingga untuk pencairan tanpa melalui organisasi baik FAGI maupun PGRI.
"Karena memang mereka tidak memenuhi persyaratan. Jadi saya mohon pemkot dana hibah dicairkan tanpa melalui organisasi, langsung aja dari DPKAD atau Disdik seperti yang terjadi selama ini. Empat tahun kami organisasi guru berhadapan aparat penegak hukum. Kami tidak ingin ada organisasi guru yang diselidik dana hibah jangan buat jebakan batman karena tidak jelas aturannya," katanya.
Berdasarkan pantauan, puluhan guru honorer mendatangi kantor Wali Kota Bandung pada Jumat siang. Mereka datang dengan membawa beraneka spanduk tuntutan terhadap Pemkot Bandung segera mencairkan dana hibah.
Dana hibah segera cair
Sementara Sekretaris Daerah Kota Bandung Yossi Irianto memastikan dana hibah guru honorer Kota Bandung tahun 2016 segera dicairkan dalam waktu dekat. "Hari ini sudah diajukan ke DPKAD (Dinas Pengelolan Keuangan dan Aset Daerah) dan mudah mudahan satu sampai dua hari ini selesai. Senin juga selesai," ujar Yossi.
Yossi mengatakan, seluruh persyaratan untuk pencairan dana hibah telah selesai. Sehingga pencairan dapat segera dilakukan.
"Untuk persyaratan yang diajukan Saya kira enggak ada persoalan. Kan begini, dulu kan polemiknya PGRI atau FAGI . Waktu itu saya menyampaikan mau PGRI mau FAGI mau apapun enggak ada persoalan, karena yang menerima manfaat itu adalah guru-guru honorer yang harus kita bantu. Jadi kalau sekarang FAGI dan PGRI justru memberikan semangat untuk membantu memfasilitasi itu why not? justru bersama-sama dengan kita pemerintah daerah untuk bersama sama katakan menyalurkan sesuai dengan by name by address," papar Yossi.
Yossi pun menjamin seluruh proses pencairan tetap sesuai dengan aturan yang berlaku. "Jadi hari Senin juga kelihatannya sudah bisa (dicairkan). Jaminan keselamatan hukum sudah ada dari Pak Kejari dan sebagainya. Saya kira dukunglah semua," ujarnya.