Persatukan negara ASEAN lewat pariwisata dalam GTCF

user
Farah Fuadona 17 November 2016, 11:54 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Lewat inisiasi yang dilakukan oleh Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Bandung di dunia pariwisata. Global Tourism Care Forum (GTCF) hadir sebagai upaya pemersatu negara-negara ASEAN dengan tujuan ASEAN dapat menjadi sebuah destinasi yang kompetitif dan berkelanjutan.

Ketua STP Bandung, Anang Sutono menjelaskan, GTCF merupakan forum orisinil hasil inisiatif dari STP Bandung melalui Center For Tourism Destination Studies (CTDS) yang akan mengangkat keragaman destinasi diberbagai wilayah negara ASEAN.

"Intinya dengan acaranya GTCF ini bahwa Indonesia harus menjadi play maker dalam mengembangkan destinasi wisata," ujar Anang kepada Merdeka Bandung saat ditemui dalam acara peresmian GTCF di kampus STP Bandung, Jalan Setiabudhi, Rabu (16/11).

GTCF adalah sebuah forum pemangku kepentingan di bidang pariwisata dalam membantu perkembangan pariwisata yang kompetitif dan bertanggung jawab melalui prinsip etika pariwisata.

Forum yang terdiri dari unsur akademisi, bisnis, komunitas masyarakat, pemerintah dan media ini akan urun rembuk dengan membahas isu terkini yang berkaitan dengan penelitian pariwisata terkini, produk kreatif pariwisata, implementasi pariwisata berkelanjutan, promosi program pengembangan pariwisata, dan kolaborasi wirausaha pariwisata.

"Yang hadir dalam peresmian ini memang baru beberapa negara saja yaitu Myanmar, Filipina serta Singapura. Ke depan tentu saja semua negara ASEAN akan mengikuti GTCF untuk mendorong potensi pariwisata baik budaya, alam dan lainnya," kata Anang.

GTCF dilaksanakan secara biennial yakni dua tahun sekali. Rangkaian tersebut diawali dengan kegiatan peluncuran GTCF Workshop Bandung November 2016. Kemudian GTCF yang pertama akan diselenggarakan di Bandung September 2018, diikuti GTCF yang kedua di Bandung September 2020 dan dilanjutkan GTCF Asean Host Tourism Day 2022.

"Kalau potensi pariwisata ini kita majukan bersama-sama pasti akan sangat luar biasa dampak positifnya. GTCF sendiri nantinya akan menghasilkan sebuah formula yang akan kami sampaikan ke Kementerian Luar Negeri untuk dipertimbangkan sebagai pendorong dunia pariwisata khususnya dalam negeri," ujarnya.

Inisiatif pelaksanaan kegiatan ini sendiri muncul untuk menjembatani gap di antara pemangku kepentingan pariwisata ASEAN dalam mengembangkan manajemen destinasi yang kompetitif dan bertanggung jawab.

Kredit

Bagikan