Sarah N Soul, duo musisi muda Bandung rampungkan album gress

user
Mohammad Taufik 27 September 2016, 10:23 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Sarah N Soul mungkin termasuk band dengan konsep duo paling anyar yang dimiliki Indonesia. Band ini dibentuk Sarah Saputri (vocal, harmonika) dan Nissan Fortz (gitar, vokal) pada akhir 2010. Mereka menyerap khasanah musik dunia, mulai jazz, blues, country, R&B, pop, hingga etnik.

Tahun ini, band asli Bandung ini siap merilis album perdananya, Doodles Sarah N Soul. "Untuk album kita rilis digital dulu Oktober ini. Semuanya 10 lagu, termasuk lagu ‘Jodoh di Kunci G’," kata Sarah, saat berbincang dengan Merdeka Bandung, Minggu (25/9) malam.

'Jodoh di Kunci G' merupakan single terbaru mereka, sebuah lagu yang mengulas cinta universal. Beberapa single Saran N Soul sebelumnya juga masuk dalam album baru ini, antara lain 'Pohon Toge'.

Menurut Sarah, proses pembuatan album Doodles Sarah N Soul memakan waktu relatif singkat hanya setahun. Selain sebagai vokal, pada beberapa lagu ia akan memamerkan kemampuannya bermain harmonika yang melengkapi aransemen gitar Nissan.

Selain itu ada satu lagu ia menggaet vokalis additional, Rosalia, yang tidak lain adiknya. "Di album ini akan ada kejutan," kata perempuan kelahiran Bandung 28 September 1990 ini.

Nissan sang gitaris menambahkan, proses pembuatan album digital sudah hampir 100 persen, tinggal diluncurkan di 12 digital store Oktober nanti. "Setelah peluncuran album digital kita tinggal menggarap fisiknya (CD)," ujar Nissan.

Gitaris berusia 33 tahun ini menambahkan, album perdana Sarah N Soul mengolah berbagai macam genre musik. Dalam beberapa lagu ia bekerja sama dengan musisi lain seperti personel kelompok musik jazz Salamander Big Band, bassist dan keyboardist band Yura, pemain kendang dari seniman Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung dan lain-lain.

Adanya kolaborasi tersebut menunjukkan warna musik Sarah N Soul yang tidak terpatok pada satu genre. Apalagi alat musik tradisional kendang sebagai komponen musik etnik masuk di situ.

"Ide musik kita crossover, ada upaya menggabungkan musik modern dengan tradisional juga. Untuk beat-nya mirip musik Brazil cuman dikemas lagi perkusi pakai kendang. Kita coba mengeksplorasi lewat album ini," terang Nissan.

Baru-baru ini, salah satu single 'I Don’t Wanna Know' Sarah N Soul masuk dalam nominasi ajang penghargaan musik bergengsi tanah air, AMI Awards untuk Karya Produksi Folk Terbaik.

Menurut Sarah, Sebelumnya ia mengisi tiga lagu pada form AMI Awards, yakni 'Jodoh di Kunci G', 'Pohon Toge' dan 'I Don’t Wanna Know'. "Alhamdulillah single pertama kita masuk AMI Awards," ujar perempuan dengan rambut ikal sebahu itu.

Lagu 'I Don’t Wanna Know' menjadi salah satu andalan Sarah N Soul. Vokal Sarah yang khas seperti penyanyi R&B terdapat di lagu ini.

Mengenal duet Sarah Nissan Soul

Sekitar 2011, di Panggung Cikole, Bandung Utara, mereka bertemu. Sarah Saputri yang memiliki vokal khas R&B terampil meniup harmonika. Sedangkan Nissan Fortz jago main gitar. Mereka sepakat untuk mengolah berbagai genre musik lewat duet Sarah N Soul.

Kini sudah lima tahun perjalanan musik Sarah N Soul mewarnai sejarah musik duet tanah air. Single pertama mereka, I Don’t Wanna Know masuk nominasi Anugerah Musik Indonesia (AMI) Awards 2016. Menandai bahwa band duet asal Kota Kembang memiliki potensi besar.

"Awal 2011 itu kita ikut event musik di Cikole, Lembang. Dari situ kita ngobrol lalu sering komunikasi," kenang Nissan Fortz, saat berbincang dengan Merdeka Bandung, Minggu (25/9).

Mereka sering latihan bareng. Dari situ muncul saling tertarik untuk membentuk band. Awalnya sempat membentuk band terdiri dari empat personel. Mereka pentas perdana di Kampus Maranatha, Bandung, almamater Sarah Saputri.

Namun formasi empat personel itu tidak lama. Sarah dan Nissa kemudian sepakat membentuk duet, keputusan yang cukup berani tampil beda mengingat dalam periode itu konsep duet kurang terdengar gaungnya.

Gitaris berusia 33 tahun itu sejak kelas enam SD sudah belajar gitar, tertular ayahnya, Iyus Ruswandi, yang gemar ngeband. Band pertama Nissan dibentuk ketika masih SMA. Waktu itu ia sering bolos sekolah demi ngeband.

Ketika bertemu Sarah dan mulai sering latihan bereng dengannya, terlintas ide untuk membuat duet. "Makin lama jamming bareng kita makin dapat, akhirnya saya ajak Sarah bikin duo," katanya.

Sarah Saputri yang September ini genap berusia 26 tahun sepakat untuk mengisi vokal plus harmonika. Sedangkan Nissan bertugas aransemen musik dengan gitarnya. Sarah pun memunculkan nama duet mereka Sarah N Soul. 'N' di situ bagi kalangan umum bisa berarti 'dan', padahal sebenarnya inisial dari Nissan.

"Sarah tanpa Nissan, tidak ada. Komposisi musik dari Nissan. Kita nyambung, saling mengisi," katanya.

Kata 'Soul' sendiri berarti paduan dua karakter berbeda yang harus saling mengisi dalam duet. Musik duet membuat interaksi harus dua arah dan saling merespon. Sarah sebagai vokal utama kadang mendapat backing vocal dari Nissan. Sering kali Sarah membuat intro atau melodi mengisi kekosongan gitar Nissan.

"Disadari atau tidak saya dapat soul cukup kuat dengan Nissan. Makanya keluar nama Sarah N Soul. Bagi kita main musik pelu ada penjiwaan," kata perempuan dengan rambut sebahu ini.

Tidak mudah bisa eksis mengusung musik dengan duet. Selain perlu percaya diri yang tinggi, lagu dan musik yang disuguhkan pun jadi pertaruhan. Mereka harus mengiringinya dengan istrumen sederhana gitar dan harmonika. Dalam sesi tertentu, mereka kadang membutuhkan personel lain, sehingga memakai pemain meski sifatnya cabutan (additional).

Namun secara umum musik mereka murni hasil duet. "Kita mengandalkan dua intrumen untuk menghasilkan musik yang alami. Nissan sangat luar biasa, bass dan ritemnya bisa sama-sama jalan, membuat pijakan bagi vokal saya," kata alumnus psikologi Maranatha ini.

Nissan menambahkan, dalam duet Sarah diibaratkan melodi dan ia sendiri sebagai ritmiknya. "Ketika ritmik dan melodi itu menyatu akan menjadi komposisi kesatuan yang disebut musik," katanya.

Untuk warna musik yang mereka usung tidak terpaku pada genre tertentu, melainkan memadukan beragam genre mulai blues, jazz, pop, R&B, etnik dan lain-lain. Ini bisa disimak dari album perdana mereka berjudul 'Doodles Sarah N Soul' yang dirilis secara digital Oktober ini.

Kredit

Bagikan