Hadirkan Omong Kosong sebagai album ketiga Rotten To The Core


Rotten To The Core
Bandung.merdeka.com - Sempat menjadi drumer Band Deathmetal sekelas Forgotten, rupanya berdampak pula saat Rifki memperkuat Rotten To The Core. Itu bisa disimak dari singel terbaru mereka berjudul 'Omong Kosong'. Di singel ini, ketukan drum Rotten To The Core terdengar lebih rapat dan berisi.
Dendi, vokalis sekaligus pendiri Rotten To The Core, tidak menampik bila kehadiran Rifki telah memberikan efek perubahan terhadap musik mereka.
"Bukan cuma memberi perubahan, cara Rifki saat proses penggarapan lagu di studio juga mengingatkan saya pada drumer pertama Rotten To The Core. Gaya dan caranya sangat mirip," kata Dendi dari rilis yang diterima Merdeka Bandung.
Ketika didengar sepintas, singel 'Omong Kosong' memang serta merta mengembalikan ingatan kita pada musik Rotten To The Core era 90-an. Sangat dinamis dan bergairah, dibalut dalam tema-tema kritis. Itu juga diakui Manajer Burgerkill Dadan Ketu setelah mendengarkan singel 'Omong Kosong'.
Perubahan musik Rotten To The Core juga tidak lepas kehadiran gitaris baru, Negroz dan Simon. "Formasi ini mengingatkan saya pada masa-masa awal Rotten To The Core dimana ketika itu kegairahan dalam bermusik sedang berada di level puncak," tutur Dendi.
Ada cerita unik di balik bergabungnya Negroz dan Simon. Awalnya Dendi tidak punya rencana membangun formasi baru Rotten To The Core dengan dua gitaris. Namun terjadi kesalahan mengatur waktu pertemuan ketika Dendi mengundang Negroz dan Simon untuk sesi audisi.
"Saya malah memberikan waktu yang sama untuk keduanya. Jadilah kita jamming bareng mereka semua dalam satu kesempatan," kata Dendi.
Seusai jamming, Dendi mengaku sempat bingung bagaimana menentukan langkah ke depan terkait status Negroz dan Simon. Apalagi dari jamming tersebut, Dendi merasa klop dengan kedua gitaris dan mendapat sesuatu yang baru di musik Rotten To The Core.
"Alhasil, saya, Rifki, dan Unay (Manajer Rotten To The Core) pura-pura mau pulang setelah sesi jamming itu. Padahal melalui grup Whatsapp kita sepakat berkumpul di satu tempat untuk membahas status Negroz dan Simon," tambah Dendi.
Dari pertemuan itu akhirnya disimpulkan untuk merekrut Negroz dan Simon sekaligus. "Awalnya kita tetap mau bertiga. Tapi ketika jamming dengan dua gitaris, saya dan Dendi merasa musik Rotten To The Core lebih gila. Akhirnya, ya sudah kita sepakat untuk mengajak Negroz dan Simon," ujar Rifki.
BERITA TERKAIT
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
5 Poin Rekomendasi Kebijakan Siap Diusulkan T20 dalam Forum G20
Alami Pengapuran Sendi Lutut? Coba Minum Susu Nutrisi
Perawatan Kulit Kian Diminati, BeautieSS Resmikan Satu Klinik Baru
Aswita Dewi Ingin Batik jadi Pakaian Kekinian
Amazit T-Rex 2 Jadi Jam Tangan Pintar Bagi Para Petualang
Aplikasi Jantungku Jadi Solusi Layanan Kesehatan Jantung, Ini 6 Fitur Unggulannya
Jejak Kopda Muslimin Sebelum Ditemukan Tewas di Rumah Orang Tua
Gleaneagles Hospital Punya Inovasi Teknologi Baru Bernama Gamma Knife
Kerry Indonesia Kembali Meraih Penghargaan HR Asia Awards 2022
Gandeng Aurel Hermansyah, CKL.LOOKS Akan Rilis Produk Eksklusif
Dukungan Orangtua Dalam Tumbuh Kembang Anak di Masa Transisi Pasca Pandemi
Tidak Pelit Ilmu, Hendra Hidayat Dikenal Sebagai Pionir Implan Gigi di Indonesia
Linde Indonesia Akan Pasok Gas Industri dengan Kemurnian Tinggi ke PT Freeport
KORIKA Gelar Webinar Kecerdasan Artifisial (AI) Bidang Kesehatan
Garmin Run Club Menjadi Wadah Bagi Para Pecinta Olahraga Lari
Jam Tangan Pintar yang Bisa Jadi Pilihan Para Pelari Karena Fitur Canggihnya
Alasan Mengapa Reinvestment Keuntungan Sangat Krusial Bagi Bisnis
EdenFarm Berbagi Hewan Kurban dengan Komunitas Tani di Sekitar ECF
Trademark Market Hadir Lagi, Kini Tenantnya Lebih Banyak