Bandung.merdeka.com - Secara historis ini merupakan album ke-2, setelah pada tahun 2009 Mr. Sonjaya pernah merilis album paket 2009 Detik. Namun secara teknis ini merupakan album perdana dari Mr. Sonjaya dengan format baru, kecuali vokalis.

"Bicara soal format fisik album Laras Sahaja, Mr. Sonjaya mengakui kalau ini sedikit terlambat untuk sampai ke tangan teman-teman," ujar Dimas Dinar, vokalis Mr.Sonjaya, Senin (25/1).

Dimas menjabarkan, lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali, begitu katanya. Ketika juga ditanya soal mengapa Omuniuum yang dipilih untuk membantu mereka dalam merilis album, mereka hanya tersenyum dan bilang kalau ini semata-mata faktor jodoh.

Mr . Sonjaya
© 2016 merdeka.com/dok.istimewa

"Laras adalah nada atau harmoni, sedangkan Sahaja bisa diartikan sederhana, umum atau pop," tuturnya.

Jadi Laras Sahaja adalah nada atau harmoni dan ungkapan sederhana manusia saat merasakan sesuatu terhadap lingkungan sekitar, baik dengan sesama manusia, alam, ataupun pemilik manusia.

Album ini merepresentasikan bentuk respon sederhana Mr. Sonjaya lewat musik dan lagu terhadap apa yang dirasa, dilihat dan didengar, baik pengalaman pribadi atau pengalaman yang datang lewat cerita kawan yang dijumpai dalam perjalanan.

"Mungkin cerita yang kami alami adalah cerita kalian. Semoga berkenan, selamat menikmati," imbuhnya.

Sementara itu, Mr.Sonjaya adalah band folk yang berasal dari Kota Bandung, sudah bermain musik sejak 2008.

Saat ini mereka terdiri dari Dimas Dinar Wijaksana (Vokal), Ridha Kurnia Waluya (Gitar,Glockenspeil,Pianika), Yaya Risbaya (Drum,Perkusi) Andry Cahyadi (Bass) dan Nuansa Gema Ramdhani (Gitar).

Cita-cita utama mereka saat ini ingin menyapa dan berbagi cinta dengan banyak orang di berbagai belahan dunia.