Produk unik dari kreator lokal Bandung hadir di Makerfest City Big Bang

user
Endang Saputra 05 Agustus 2018, 15:01 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Ada 30 kreator lokal asal Kota Kembang hadir dalam festival MAKERFEST City Big Bang di Lapangan Pussenif pada Sabtu (4/8) dan Minggu (5/8). Para kreator ini menawarkan dan menjual produk-produk unik mereka di hajatan ini dan tentu saja keunikan itu menarik minat pengunjung.

MAKERFEST sendiri merupakan sebuah platform independen yang memiliki misi untuk mencari, mengedukasi dan menginspirasi kreator Indonesia. Wujud nyatanya adalah dengan gelaran festival ini. Dalam acara yang diselenggarakan dua hari ini, produk yang hadir terbilang beragam.

Kreasi yang dihadirkan mulai dari produk fashion, aksesoris, tanaman hias, perawatan tubuh, hingga kamera lubang jarum dari bahan dasar kayu Jati dari limbah furniture rumah tangga yang sudah tidak terpakai.

Selain bazaar, workshop dan kompetisi, MAKERFEST bekerja sama dengan TopCommunity, sebutan komunitas seller Tokopedia, Bandung turut menyelenggarakan program bantuan sosial untuk komunitas difabel yang tergabung di Kelompok Kreativitas Difabel Bandung. Dalam kesempatan ini, MAKERFEST dan TopCommunity memberikan pelatihan, serta bantuan alat produksi untuk pembuatan produk kerajinan tangan.

PR Committee MAKERFEST, Siti Fauziah mengatakan, kegiatan ini merupakan wadah bagi mereka yang memiliki produk bagus namun kerap mentok pada level Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) karena ada begitu banyak hambatan yang dihadapi.

"Hambatan modal, memasarkan produk, atau enggak punya channel buat ke influencer itu menjadi alasan kenapa kegiatan ini ada. Dengan adanya kegiatan ini kami harap para tenant bisa diedukasi, bisa menjadi brand Indonesia kebanggan dunia," ujar Siti kepada Merdeka Bandung, Sabtu (4/8).

MAKERFEST hadir sebagai panggung online dan panggung offline bagi para kreator Indonesia untuk merealisasikan dan mengembangkan ide usaha kreatif mereka. Dengan adanya gelaran ini diharapkan mampu berkontribusi terhadap penciptaan ekosistem bisnis yang lebih kondusif, sehingga lebih banyak lagi usaha kecil yang dapat tumbuh menjadi industri lalu dari industri menjadi brand-brand masa depan Indonesia yang mendunia.

Keberadaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) sendiri memiliki peranan strategis sebagai penggerak perekonomian masyarakat Indonesia. Upaya-upaya dalam menciptakan ekosistem yang kondusif bagi para pelaku UMKM pun terus digalakkan pemerintah, namun kompleksitas pengembangan UMKM Indonesia tidak dapat menjadi tanggung jawab pemerintah semata, melainkan perlu dukungan dari berbagai pemangku kepentingan lainnya.

Dikenal sebagai salah satu kota kreatif Indonesia, pertumbuhan usaha di Bandung menunjukkan peningkatan yang cukup tinggi. Berdasarkan data Sensus Ekonomi Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2016, jumlah usaha atau perusahaan tercatat sebanyak 343.938 unit usaha di Bandung, meningkat lebih dari 20 persen dari jumlah usaha atau perusahaan tahun 2006 yang sebanyak 283.518 unit perusahaan.

Dilihat berdasarkan skala usahanya, Usaha Mikro Kecil (UMK) mendominasi aktivitas ekonomi di Kota Bandung dengan jumlah tenaga kerja mencapai 65,94 persen.

"Perkembangan jumlah penduduk dan tumbuhnya bisnis online turut memberikan andil meningkatnya aktivitas ekonomi di Kota Bandung beberapa tahun belakangan. Mengacu data Tokopedia, pertumbuhan seller di Bandung mencapai dua kali lipat sejak 2017," jelasnya.

Produk kreatif fashion seperti sepatu (sneakers, boots dan flat shoes), kaos, dan tas (backpack dan tas selempang) masih menjadi produk yang paling banyak dijual dan dicari di Bandung. Data tersebut memperlihatkan bahwa masih terdapat peluang besar bagi kreator Bandung untuk mengoptimalkan pemanfaatan platform penjualan online dalam memulai dan mengembangkan bisnisnya.

Kredit

Bagikan