Mengenal produk asli atau palsu lewat Authetic Guards

user
Farah Fuadona 29 Januari 2018, 10:17 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Pembajakan seolah menjadi momok menakutkan bagi para pelaku bisnis khususnya produk seperti kosmetik, dan produk olahraga. Dari banyaknya pembajakan produk-produk tersebut, tak sedikit orang yang sulit membedakan apakah itu produk asli atau palsu.

Untuk itu, Authetic Guards hadir guna memastikan keaslian sebuah produk. Kini sekitar 30 perusahaan lintas industri telah menjadi klien dari salah satu start up binaan Indigo bidang proteksi keaslian barang itu.

CEO dan Co-Founder Authentic Guards, Muqsith Ahmadi mengatakan, kliennya tersebut berasal dari industri kosmetik, farmasi, hingga olahraga di tanah air. Pencapaian perusahan rintisan teknologi asal Pasirluyu, Bandung itu dicapai setelah membangun usaha sekira setahun dan kemudian memperoleh pendanaan dari Indigo Telkom pada pertengahan tahun 2017 lalu.

"Layanan primer kami adalah proteksi keaslian barang, batching system, solusi pemasaran email, serta platform penelusuran merek. Kami juga bisa investigasi, sekira ada merek yang dipalsukan di daerah, maka kami laporkan ke pemilik merek," ujar Muqsith kepada Merdeka Bandung, Minggu (28/1).

Pria yang lama berkarir di Bangkok pada bidang teknologi penjualan ini mengatakan, aplikasi miliknya akan membaca sebuah kode unik berupa QR Code dan ditempel melalui stiker hologram.

Di dalam kode tersebut sendiri nantinya berisikan lima hingga enam digit alfanumerik yang dihasilkan dari algoritma Authentic Guards yang bisa digunakan untuk memvalidasi barang-barang, apakah palsu atau asli.

Karenanya, selain klien eksisiting, layanannnya bisa diterapkan pada banyak jenis barang. Contohnya fashion, obat-obatan, suku cadang motor, dokumen, dan banyak lainnya selama benda atau produknya berbentuk fisik.

Sementara bagi masyarakat yang menggunakan aplikasi Authentic Guards akan memperoleh kemampuan validasi produk, juga akan disajikan informasi berharga seputar merek, produsen atau distributor, termasuk promo, dan info-info lainnya.

“Kami memberikan informasi lengkap tentang produsen atau distributor yang akan memudahkan konsumen berinteraksi apabila ada complaint maupun pertanyaan seputar produk. Konsumen juga akan mendapatkan informasi menarik seputar brands, seperti promo diskon, info produk dan penawaran menarik lainnya,” kata Muqsith.

Karenanya, Authentic Guards memposisikan diri sebagai sebuah layanan yang memberikan sebuah solusi anti pembajakan. Sekaligus menawarkan sebuah alat analisis dalam membantu klien bisnis mereka dalam memantau produknya.

Authentic Guards merupakan salah satu start up dari delapan startup yang berhasil mendapat pendanaan awal program Indigo tahun lalu. Dengan dana tersebut, pihaknya menjalankan sejumlah strategi antara lain merekrut talenta sekaligus menyempurnakan layanan.

Antara lain mereka mengembangkan analytic platform untuk merek dan pengembangan aplikasi untuk iOS. Perusahaan juga berencana mengembangkan sayapnya ke Jogja, Surabaya dan Medan, setelah fokus selama ini ke pasar Jakarta dan Bandung.

Di tahun awal-awal ini, Muqsith menjelaskan, perusahaannya masih terus berupaya mengenalkan solusi yang ditawarkan baik kepada para klien produsen atau konsumen di Indonesia.

Secara simultan, mereka melakukan penetrasi pasar dengan membuka kantor perwakilan di Singapura (51B Circular Road; Singapura) serta Vietnam Office (H3 Building; Ho Chi Minh, Vietnam).

Kredit

Bagikan