Jazz Aula Barat #5 : Tribute to Riza Arshad siap digelar malam nanti

user
Farah Fuadona 23 November 2017, 18:25 WIB
untitled

Aula Barat ITB, yang didirikan pada tahun 1919 oleh Henry Maclaint Pont, menjadi saksi perkembangan musik Jazz di Kota Bandung. Dengan kencangnya detak jantung jazz di sini, Aula Barat tentu menjadi identik dengan Jazz.
Setelah sukses menggelar Jazz Aula Barat #4 pada bulan Maret 2017 lalu, di tanggal 23 November 2017 Direktorat Humas dan Alumni dan ITBJazz kembali menggelar Jazz Aula Barat #5 dengan tajuk “Tribute to Riza Arshad”.
Direktur Humas dan Alumni ITB, Samitha Dewi Djajanti menuturkan, Riza Arshad adalah musisi kelas dunia yang banyak dijadikan mentor atau narasumber bagi musisi-musisi muda. Beliau memiliki visi jelas mengenai perkembangan musik Jazz di Indonesia, yaitu agar musik Jazz dan konsernya bisa menjadi sebuah strategi kebudayaan yang berkontribusi pada pengentasan masalah kebangsaan.
"Beliau pun berusaha mewujudkan visi tersebut melalui kegiatan-kegiatan yang salah satunya adalah Jazz Aula Barat ini. Namun, pada bulan Januari 2017 lalu, Riza Arshad ditakdirkan menghadap Tuhan YME. Maka itu dalam rangka mengenang beliau dan khususnya mengapresiasi karya-karya beliau, Jazz Aula Barat ke-5 ini bertajuk 'Tribute to Riza Arshad'," katanya
Pada konser Jazz Aula Barat ke-5 kali ini, yang mendapat kehormatan untuk menjadi pengisi acara adalah Salamander Big Band. Band yang dibentuk pada tahun 2006 di Bandung ini pada awalnya merupakan kelompok pecinta Jazz dan sebuah kelompok ensembel yang terdiri dari para musisi muda Bandung. Band yang berjumlah tak kurang dari 25 orang ini rutin berlatih tiap minggu untuk mengasah keahlian bermusik para anggotanya sekaligus menjadi tempat berbagi pengalaman agar band ini tetap solid dan progresif. Mereka telah berpartisipasi di banyak konser besar, dan pada tahun ini Salamander Big Band sedang merayakan ulang tahunnya yang ke-11.
Menurut Samitha, dalam setiap acara Jazz Aula barat, kualitas penampil, konten, bahkan teknis pun sangat terjaga karena selalu melibatkan tenaga ahli yaitu kurator musik serta ahli audio dan akustik arsitektural yang sudah mempunyai nama di Indonesia.
Pada Jazz Aula Barat #5 kali ini, Imam Pras akan menjadi kurator. Beliau adalah musisi Jazz yang sangat berpengaruh di Indonesia, dan pernah berguru pada pianis Jazz Indonesia terkemuka seperti Elfa Secioria, Bambang Nugroho, dan Indra Lesmana. Selain menjadi musisi, Imam Pras juga mengisi posisi sebagai musical director dalam beberapa kegiatan musik Jazz. Dari segi teknis dan keakustikan, Jazz Aula Barat melibatkan Sugeng Joko Sarwono, Ph.D., yang pada kesehariannya menjadi staff pengajar di Program Studi Teknik Fisika ITB. Beliau merupakan ahli audio, akustik arsitektural, serta forensic speaker identification. Selain mengajar, beliau memberikan konsultasi dan melakukan desain yang berkaitan dengan Akustika Ruangan dan Sistem Tata Suara.
Mulai dari sejarah Jazz Aula Barat dan terlibatnya para ahli yang mumpuni, tentunya “Jazz Aula Barat #5: Tribute to Riza Arshad” menjadi acara yang sangat dinantikan.
"Melalui acara ini, kami berharap musisi-musisi berbakat dan berkualitas dapat muncul ke permukaan dan bersinar di dunia musik Jazz Global," ungkapnya.
Jadi, catat tanggalnya! Jazz Aula Barat #5: Tribute to Riza Arshad akan segera hadir pada hari Kamis, 23 November 2017 mulai jam 7 malam di Gedung Aula Barat ITB dan akan turut dimeriahkan pula oleh Tulus dan Yura Yunita.
Bagi yang belum pernah masuk ke Aula Barat, Anda akan melihat kombinasi seni dan teknologi di dalamnya di mana desain arsitektur dan interior bertemu teknologi modern seperti akustik aula, suara dan pencahayaan yang membuat para hadirin menikmati pertunjukkan dengan cara terbaik. Tiket bisa Anda dapatkan dengan harga Rp 25.000, jadi pastikan Anda mendapatkannya sebelum habis. Sampai jumpa di Aula Barat!

Kredit

Bagikan