3 Tahun berkarya akhirnya Rice Cereal & Almond Choco luncurkan single

Rice Cereal and Almond Choco
Bandung.merdeka.com - Hampir tiga tahun dibentuk sejak 17 Mei 2014, grup musik Rice Cereal and Almond Choco (RCAC) akhirnya sepakat meluncurkan single perdananya "Song of The Wind" di penghujung bulan, Selasa (31/1) melalui Spotify, iTunes dan portal musik daring lainnya.
Melalui lagu tersebut, RCAC mengenalkan konsep bermusiknya yang kaya namun easy listening juga bermuatan pesan positif.
Momentum perilisan itu menjadi penantian panjang Rere (vokal, panflute), Sasha (vokal, biola), Hamzah (cello), Sidiq (flute), Zulqi (klarinet), Wibi (bass), Gilang (gitar) dan Maul (drum). Di tengah proses pencarian identitas bermusik, mereka juga sangat serius menggarap materi untuk album perdananya di bawah naungan Sembilan Matahari.
Di lagu tersebut, nyanyian Rere mencoba meredakan kesedihan teman dan pendengarnya melalui lirik yang sederhana. "Lagu itu menceritakan teman yang sedang bersedih lalu kita coba menghiburnya dan membuatnya tersenyum kembali," kata vokalis dari rilis yang diterima Merdeka Bandung, Selasa (31/1).
Sasha mengatakan lagu tersebut merupakan perkenalan sekaligus pembuka rencana album perdana bandnya. Mantan penyanyi cilik yang dikenal lewat lagu "Iguana" itu menawarkan karya musik pop dari perpaduan alat-alat musik klasik bersama RCAC.
Kreasi musik pop yang mereka usung memiliki ciri khas cukup unik. Lirik yang sederhana, jujur dan berkaitan dengan kehidupan anak muda diiringi perpaduan delapan alat musik berbeda. Namun hasilnya justru terdengar easy listening dan manis.
Untuk menyempurnakan hasilnya, lagu tersebut khusus di-mixing salah satu studio di Jerman, Vintagemodernrecording. "Saya harap single ini jadi kejutan yang mengawali kejutan-kejutan dari kami selanjutnya. Mohon dukungannya," kata Sasha.
Para personel lain mengakui proses pengerjaan lagu "Song of The Wind" memakan waktu cukup panjang. Selama lebih dari satu tahun, mereka beberapa kali mengaransemen komposisi musiknya. Tak ayal lagu mereka pun baru beberapa kali dibawakan secara langsung di atas panggung.
Begitu juga saat materi rekaman memasuki tahap mixing oleh Eduard Kort di negaranya. Setelah melewati rentetan diskusi dan masukan dari semua pihak yang terlibat dalam penggarapan lagu tersebut, lagu "Song of The Wind" akhirnya rampung.
Terlalu subjektif mungkin bila mereka menyebut hasilnya memuaskan meski diakui belum sempurna. Namun yang terpenting menurut mereka, berkarya dengan jujur adalah kepuasan utama bermusik sampai sejauh ini.
‎
BERITA TERKAIT
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
5 Poin Rekomendasi Kebijakan Siap Diusulkan T20 dalam Forum G20
Alami Pengapuran Sendi Lutut? Coba Minum Susu Nutrisi
Perawatan Kulit Kian Diminati, BeautieSS Resmikan Satu Klinik Baru
Aswita Dewi Ingin Batik jadi Pakaian Kekinian
Amazit T-Rex 2 Jadi Jam Tangan Pintar Bagi Para Petualang
Aplikasi Jantungku Jadi Solusi Layanan Kesehatan Jantung, Ini 6 Fitur Unggulannya
Jejak Kopda Muslimin Sebelum Ditemukan Tewas di Rumah Orang Tua
Gleaneagles Hospital Punya Inovasi Teknologi Baru Bernama Gamma Knife
Kerry Indonesia Kembali Meraih Penghargaan HR Asia Awards 2022
Gandeng Aurel Hermansyah, CKL.LOOKS Akan Rilis Produk Eksklusif
Dukungan Orangtua Dalam Tumbuh Kembang Anak di Masa Transisi Pasca Pandemi
Tidak Pelit Ilmu, Hendra Hidayat Dikenal Sebagai Pionir Implan Gigi di Indonesia
Linde Indonesia Akan Pasok Gas Industri dengan Kemurnian Tinggi ke PT Freeport
KORIKA Gelar Webinar Kecerdasan Artifisial (AI) Bidang Kesehatan
Garmin Run Club Menjadi Wadah Bagi Para Pecinta Olahraga Lari
Jam Tangan Pintar yang Bisa Jadi Pilihan Para Pelari Karena Fitur Canggihnya
Alasan Mengapa Reinvestment Keuntungan Sangat Krusial Bagi Bisnis
EdenFarm Berbagi Hewan Kurban dengan Komunitas Tani di Sekitar ECF
Trademark Market Hadir Lagi, Kini Tenantnya Lebih Banyak