3 Tahun berkarya akhirnya Rice Cereal & Almond Choco luncurkan single

user
Farah Fuadona 01 Februari 2017, 11:12 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Hampir tiga tahun dibentuk sejak 17 Mei 2014, grup musik Rice Cereal and Almond Choco (RCAC) akhirnya sepakat meluncurkan single perdananya "Song of The Wind" di penghujung bulan, Selasa (31/1) melalui Spotify, iTunes dan portal musik daring lainnya.

Melalui lagu tersebut, RCAC mengenalkan konsep bermusiknya yang kaya namun easy listening juga bermuatan pesan positif.

Momentum perilisan itu menjadi penantian panjang Rere (vokal, panflute), Sasha (vokal, biola), Hamzah (cello), Sidiq (flute), Zulqi (klarinet), Wibi (bass), Gilang (gitar) dan Maul (drum). Di tengah proses pencarian identitas bermusik, mereka juga sangat serius menggarap materi untuk album perdananya di bawah naungan Sembilan Matahari.

Di lagu tersebut, nyanyian Rere mencoba meredakan kesedihan teman dan pendengarnya melalui lirik yang sederhana. "Lagu itu menceritakan teman yang sedang bersedih lalu kita coba menghiburnya dan membuatnya tersenyum kembali," kata vokalis dari rilis yang diterima Merdeka Bandung, Selasa (31/1).

Sasha mengatakan lagu tersebut merupakan perkenalan sekaligus pembuka rencana album perdana bandnya. Mantan penyanyi cilik yang dikenal lewat lagu "Iguana" itu menawarkan karya musik pop dari perpaduan alat-alat musik klasik bersama RCAC.

Kreasi musik pop yang mereka usung memiliki ciri khas cukup unik. Lirik yang sederhana, jujur dan berkaitan dengan kehidupan anak muda diiringi perpaduan delapan alat musik berbeda. Namun hasilnya justru terdengar easy listening dan manis.

Untuk menyempurnakan hasilnya, lagu tersebut khusus di-mixing salah satu studio di Jerman, Vintagemodernrecording. "Saya harap single ini jadi kejutan yang mengawali kejutan-kejutan dari kami selanjutnya. Mohon dukungannya," kata Sasha.

Para personel lain mengakui proses pengerjaan lagu "Song of The Wind" memakan waktu cukup panjang. Selama lebih dari satu tahun, mereka beberapa kali mengaransemen komposisi musiknya. Tak ayal lagu mereka pun baru beberapa kali dibawakan secara langsung di atas panggung.

Begitu juga saat materi rekaman memasuki tahap mixing oleh Eduard Kort di negaranya. Setelah melewati rentetan diskusi dan masukan dari semua pihak yang terlibat dalam penggarapan lagu tersebut, lagu "Song of The Wind" akhirnya rampung.

Terlalu subjektif mungkin bila mereka menyebut hasilnya memuaskan meski diakui belum sempurna. Namun yang terpenting menurut mereka, berkarya dengan jujur adalah kepuasan utama bermusik sampai sejauh ini.
‎

Kredit

Bagikan