Pesona air terjun tertinggi di Bandung

Oleh Muhammad Hasits pada 03 Desember 2015, 12:27 WIB

Bandung.merdeka.com - Kawasan Bandung Raya memang kaya akan pemandangan air terjun yang mempesona, salah satunya Curug Cimahi. Keindahan air terjun ini membuatnya dinamai pula Air Terjun Pelangi, indah seperti pelangi.

Meski namanya Curug Cimahi, air terjun ini bukan berada di Kota Cimahi melainkan di Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, tepatnya di Jalan Kolonel Masturi, Desa Kertawangi, Kecamatan Cisarua. Jalan masuk ke wisata air ini berada di samping terminal angkot Cisarua.

Untuk menuju lokasi, pengunjung harus jalan kaki melalui lebih dari 500 anak tangga yang kokoh dengan kemiringan curam. Butuh energi ekstra untuk turun dan naik tangga tersebut.

Di sepanjang anak tangga suasana alam begitu terasa, satu sisi tampak batu cadas ditumbuhi pepohonan dan tumbuhan liar, sejumlah mata air tampak merembes di sela batu cadas tersebut, ada yang dijadikan pancuran.

Di sekitar air terjun juga menjadi habitat monyet-monyet liar. Jika beruntung, monyet tersebut akan berada di sekitar jalan. Mereka tidak bisa mengganggu, dan akan senang jika diberi makanan. Untuk itu pengunjung harus membawa bekal cukup.

Di pertengahan tangga sudah bisa terlihat gelontoran air terjun bersumber dari Situ Lembang. Air terjun tersebut tampak unik karena memiliki dua undakan air terjun. Air terjun pertama lebih pendek dari air terjun kedua yang jatuh dan membentuk danau kecil, airnya jernih dan dingin. Sebagian wisatawan biasa meminumnya tanpa dimasak terlebih dahulu.

Di sekitar air terjun hanya bisa mendengar gemuruh air di tengah alam yang serba hijau, pohon dan rerumputan tumbuh subur di sekitar telaga. Jatuhan air terjun ke dasar telaga menerbangkan buih dan embun membuat lokasi semakin sejuk meski di musim panas sekalipun.

Sinar matahari tak bisa lama-lama menjangkau dasar air terjun yang berada di lembah dikelilingi tebing dan pepohonan. Air Terjun Pelangi disebut-sebut sebagai air terjun tertinggi di kawasan Bandung Raya, dengan ketinggian sekitar 87 meter.

Tiket memasuki air terjun ini relatif murah, sekitar Rp 12.000. Di sekitar air terjun juga dibangun fasilitas umum seperti kantin, kamar mandi, masjid, serta sejumlah shelter yang dibendung di beberapa titik anak tangga.

Hasan, 53 tahun, mengatakan saban akhir pekan banyak turis berdatangan ke Air Terjun Pelangi. Tujuan mereka berfoto, duduk-duduk sambil menikmati keteduhan alam dan makan-makan. Turis asing yang datang kebanyakan dari Timur Tengah.

"Kalau dihitung-hitung tiap akhir pekan turis yang ke sini lebih dari seratus orang," kata Hasan yang membuka warung kopi di sekitar air terjun.

Ia mengisahkan, nama lokal Air Terjun Pelangi adalah Curug Cimahi. Sumber airnya dari Sungai Cimahi. Dalam bahasa Sunda 'mahi' berarti cukup sedangkan 'ci' berarti 'cai' atau air. "Debit air di Curug Cimahi tidak penah berkurang meskipun pada musim kemarau panjang. Airnya selalu cukup terus, makanya dinamakan Curug Cimahi," terang pria yang sudah membuka usaha warung sejak 1975 itu.

Ia menambahkan, banyak wisatawan lokal yang memesan makanan ke warungnya. Menu yang sering ia tawarkan adalah masakan tradisional khas Sunda, yakni nasi liwet dan timbel komplit dengan lauk ikan asin, ayam goreng, sambel dan lalapan.

Makanan tentu sangat penting dalam wisata air terjun, terutama untuk memasok energi untuk perjalanan pulang menaiki 500 anak tangga yang nyaris vertikal, yang membuat lutut ngilu.