Kesempatan emas, Indigo.id beri tempat presentasi untuk startup
Bandung.merdeka.com - Kesempatan emas diberikan oleh Indigo.id bagi para startup binaanya. Kesempatan itu berupa presentasi atau pitching di depan investor global. Tentu kesempatan ini dimanfaatkan dengan baik oleh para startup yang mendapat kesempatan.
CEO PrivyID yang merupakan salah satu startup, Marshall Pribadi, mengatakan kesempatan ini begitu luar biasa. Indigo.id memfasilitasi sepuluh binaannya untuk pitching di depan sejumlah venture capital atau kalangan kapital yang fokus ke startup global.
Hal tersebut dilakukan dalam helatan Global Venture Summit (GVS) di Nusa Dua Bali, 19-21 April 2017 lalu, dengan menghadirkan antara lain sekitar 25 venture capital dari Silicon Valley, lebih dari 50 angels (injektor sosial) internasional, hingga ratusan perusahan teknologi informasi komunikasi (TIK).
"Ini sudah luar biasa karena inkubator lain tak berikan kesempatan seperti ini. Pitching lima menit depan venture capital global itu kesempatan langka dan istimewa bagi mayoritas startup di tanah air," ujar Marshall kepada Merdeka Bandung, Minggu (30/4).
Sepuluh binaan terpilih yakni Sonar, Goers, Amtiss, Minutes, Forstok, Privyid, Kofera, Kartoo, Payfazz, dan Jasa Connect. Para pimpinan perusahaan tersebut presentasi antara lain di depan Christine Herron yakni Managing Director Intel Capital, Bill Reichert yakni Managing Director Garage Ventures, Andrew Romans yakni General Partner Rubicon VC, Richard Jun yakni Managing Director BAM Ventures, Pravan Malhotra yakni IMF Venture Capital, dan banyak lagi.
Binaan Indigo.id secara umum memperlihatkan portfolio mereka pada awal dan tengah presentasi, dengan diakhiri potensi injeksi modal yang bisa diberikan venture capital guna memperbesar usaha startup tersebut. Potensi kucuran dana dari ratusan ribu hingga jutaan dollar.
Selain mereka, pitching melibatkan sekitar 50 startup lainnya baik dalam atau luar negeri, namun waktu presentasi diberikan maksimal satu menit dengan urutan waktu dilakukan setelah semua binaan Indigo.id selesai presentasi.
Marshall melanjutkan, fasilitas istimewa tersebut juga ditambah pemberian satu lokasi booth pameran di lokasi kegiatan. Karena itu, pihaknya tak keberatan mengikuti kegiatan dengan bea transportasi dan akomodasi internal perusahaan.
Dia melanjutkan, keberadaan venture capital maupun angel investor sangat signifikan untuk keberlangsungan dan kemajuan sebuah perusahaan rintisan digital agar mampu meningkatkan layanannya baik tingkat lokal apalagi global.
"Sebelumnya kami juga diberi kesempatan sejenis, misal dalam Tech In Asia 2016 di Jakarta dengan crowd sangat ramai kala itu. Kami harapkan Indigo terus bisa beri kesempatan seperti ini ke depannya agar startup Indonesia makin maju," sambungnya.
Pemilik perusahaan otentifikasi tandantangan digital itu mengharapkan, pihaknya bisa ikut dalam kegiatan sejenis GVS namun skala lebih besar yakni RISE di Hongkong yang akan digelar beberapa bulan ke depan.
Sammy Ramadhan, CEO Goers, menambahkan, pihaknya turut berterima kasih atas kesempatan, yang menurutnya sangat seru dan menantang untuk dilakoni rintisan usaha digital yang fokus pada pengelolaan event dan turisme itu.
"Sangat menantang untuk pitching di Bali, di depan hall besar dan ditonton banyak startup lain sedunia dan apalagi venture capital global. Tentu harapannya, mereka jadi makin mengenal aplikasi kami di masa mendatang," ujarnya.