Banjir mengancam Bandung di musim kemarau basah
Bandung.merdeka.com - Periode musim kemarau yang disertai hujan (kemarau basah) saat ini berpotensi menimbulkan banjir di Kota Bandung dan sekitarnya. Banjir terutama dimungkinkan terjadi di daerah-daerah yang memiliki saluran pembuangan air (drainase) buruk.
Â
Peneliti Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandung, Muhamad Iid, mengatakan periode kemarau saat ini akan disertai hujan. Kemarau basah akan terjadi sepanjang Juli sampai September.
Â
Sementara musim hujan akan terjadi pada Oktober dan November. Dengan kata lain, hujan akan terjadi sepanjang tahun ini.
Â
âKarena itulah sebelum memasuki musim hujan Oktober-November nanti, ada kesempatan bagi pemerintah daerah untuk memperbaiki saluran-saluran air yang tidak bagus,â kata Muhamad Iid kepada Merdeka Bandung, baru-baru ini.
Â
Ia mengatakan, curah hujan periode kemarau basah mencapai 100 milimeter per hari. Sedangkan curah hujan pada periode musim hujan lebih tinggi lagi, yakni 300 sampai 400 milimeter per hari.
Â
âJadi periode kemarau ini kesempatan berbenah sungai dan saluran air untuk menghadapi musim hujan nanti,â tambahnya.
Â
Menurutnya, tanpa upaya antisipasi banjir dari sekarang, dikhawatirkan pemerintah daerah di kawasan Bandung Raya akan kewalahan menghadapi musim hujan nanti.
Â
Untuk diketahui, BMKG Bandung memprediksi kemarau basah terjadi di Jawa Barat bagian tengah meliputi Bandung Raya yakni Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Sumedang dan Kota Cimahi.
Â
Dalam peta BMKG, wilayah tengah Jawa Barat ditandai dengan warna hijau yang artinya musim hujan. Sedangkan wilayah barat dan timur Jawa Barat ditandai dengan warna kuning yang artinya kemarau.