Ridwan Kamil luncurkan situs bantu warga yang butuh biaya pengobatan

Oleh Farah Fuadona pada 14 Juni 2016, 14:54 WIB

Bandung.merdeka.com - Pemerintah Kota Bandung terus membuat inovasi untuk meningkatkan pelayanan kesehatan bagi warganya. Salah satu inovasi yang dilakukan yakni melalui peluncuran situs wecare.id/bandung.

Wali Kota Bandung Ridwan Kamil menuturkan, layanan We Care Bandung ini digunakan untuk mendata warga yang sedang sakit dan membutuhkan pengobatan. Melalui layanan ini masyarakat dapat membantu dengan memberikan donasi kepada para pasien untuk berobat sesuai dengan penyakit yang dideritanya.

"Kita sudah punya website namanya wecare.id/bandung. Itu memuat data-data warga kota Bandung yang butuh bantuan dana untuk pengobatan," ujar Wali Kota Bandung Ridwan Kamil usai meluncurkan program We Care Bandung di Rumah Sakit Al Islam, Jalan Soekarno-Hatta, Bandung, Selasa (14/6).

Pria yang akrab disapa Emil ini mengatakan, melalui tersebut warga bandung atau warga Indonesia dapat memilih pasien-pasien yang ingin dibantu kemudian memberikan donasinya kepada pasien tersebut. Besaran dana yang disumbangkan pun dapat sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan dari masing-masing pasien.

"Para calon donatur dapat melihat daftar dan informasi para pasien, memilih pasien yang ingin dibantu, lalu memberi bantuan dengan menyumbang mulai dari Rp 10 ribu rupiah," katanya.

Menurut Emil, layanan ini dikhususkan untuk pasien yang belum tercover BPJS Kesehatan. Hal ini untuk memberikan pelayanan kepada warga yang belum memilki akses BPJS. "Karena kita baru 80 persen yang tercover dan kita berupaya terus tingkatkan hingga 100 persen. Selama proses menuju 100 persen itu apabila ada warga miskin yang belum tercover itu bisa melalui web itu," ucapnya.

Emil mengungkapkan, hingga saat ini telah ada 15 orang pasien yang terdaftar di website We Care Bandung. Dia berharap dengan adanya website ini tidak ada lagi warga Kota Bandung yang tidak terlayani untuk mendapatkan pelayanan kesehatan. Emil pun menjamin seluruh transaksi dilakukan secara transparan.

"Diharapkan tidak ada lagi kasus warga yang meninggal gara-gara ditolak rumah sakit," kata dia.