Pertamina kembangkan alat penghemat BBM pada motor hingga 23 persen
Bandung.merdeka.com - Siapa yang tak ingin motornya hemat penggunaan bahan bakar minyak atau BBM. Sekarang ini, Pertamina secara resmi tengah melakukan penelitian agar ada alat untuk menghemat penggunaan BBM pada motor.
Pada Februari tahun lalu, Pertamina mempublikasikan hasil temuan yang cukup mengejutkan. Dari hasil temuan tim Research and Development (R&D) Direktorat Pengolahan Pertamina telah menghasilkan beragam bahan bakar alternatif ramah lingkungan dan aplikasi penghemat bahan bakar fosil.
Â
Aplikasi besutan tim R&D berupa converter kit sebagai penghasil gas hydrogen dari air yang dimanfaatkan untuk menghemat bahan bahan bakar premium dan bioethanol pada sepeda motor yang mampu mengurangi emisi karbondioksida (CO2). Dalam melakukan penelitian ini, R&D bekerjasama dengan Auto-Physics FMIPA Universitas Sumatera Utara, untuk pembuatan converter kit dilengkapi dengan rangkaian penguat arus (RPA) untuk mengoptimalkan penggunaan arus dalam memisahkan molekul air menjadi hydrogen dan oksigen.
Â
Manager Product & Process Development Pertamina, Agustina Eliyanti mengatakan bahwa penggunaan konverter dapat menghemat konsumsi bahan bakar premium sepeda motor sampai dengan 23 persen dan penghematan konsumsi bahan bakar bioethanol bisa hemat hingga 15 persen.
Â
âKonverter ini sebagai penghasil hydrogen dari air yang masuk ke mesin sebagai pendorong efisiensi bahan bakar kendaraan. Jadi pada saat kita menggunakan bahan bakar biasa itu 43 km/liter namun dengan motor yang menggunakan Premium-Hidrogen bisa sampai 53 km/liter,â ujar Agustina seperti dilansir dari situs resmi pertamina.com, Rabu (6/1).
Â
Tahun lalu, penelitian dan pengembangan ini akan lebih dimaksimalkan dan setelah hasilnya sempurna. Ke depan alat tersebut akan dikomersialkan.
âSaat ini memang belum siap untuk dipasarkan tapi kita akan terus improve, di mana tentunya kita akan bekerja sama dengan perusahaan pabrikan untuk membuat konverter kit secara massal. Inovasi ini juga sudah kita daftarkan untuk mendapatkan hak paten,â imbuhnya kala itu.