Siti Muntamah resmi jadi ketua dekranasda dan TP PKK Kota Bandung
Bandung.merdeka.com - Istri Wali Kota Bandung, Siti Muntamah Oded resmi jadi Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Bandung setelah dilantik oleh Ketua Dekranasda Jawa Barat Atalia Ridwan Kamil di Gedung Sate, Kamis (20/9). Ia dilantik bersama istri kepala daerah lainnya.
Jabatan tersebut merupakan jabatan ex-officio yang melekat kepada istri kepala daerah. Sejak suaminya, Oded M. Danial dilantik menjadi Wali Kota Bandung hari ini di Gedung Merdeka, Siti pun memiliki peran besar mendampinginya dalam memajukan Kota Bandung.
Diketahui, Dekranasda merupakan mitra kerja pemerintah yang mengelola, mendorong, dan memfasilitasi minat-minat seni kerajinan di masyarakat. Dekranasda menjadi wadah untuk mengembangkan dan memasarkan produk kerajinan sesuai dengan kebijakan pemerintah.
Sebagai Ketua Dekranasda Kota Bandung, Siti akan membina dan mengembangkan anggota Dekranasda yang bergerak di bidang ekonomi kreatif khususnya kerajinan tangan. Siti memiliki tugas besar, sebab sebagai Kota Kreatif yang banyak menciptakan inovasi di bidang kerajinan, Bandung menghadapi peluang dan potensi yang tak terhingga.
"Kota Bandung adalah kota kreatif. Itu bisa kita jadikan pundi-pundi sebagai sumber kesejahteraan masyarakat. Kita dorong kreativitas itu biar bisa go internasional," ujar wanita yang akrab disapa Umi ini.
Sebelumnya, sebagai istri Wakil Wali Kota Bandung, ia tidak memulai semuanya dari nol. Ia telah memiliki pengalaman bagaimana mengelola beberapa organisasi sebagai ex-officio. Terlebih lagi, ia juga menjadi ketua bidang perempuan di Partai Keadilan Sejahtera Kota Bandung.
Selain menjadi Ketua Dekranasda, Siti atau yang karib disapa Umi, juga secara ex-officio menjabat sebagai Ketua Tim Penggerak Pembina Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kota Bandung. Tim ini bertugas untuk mendorong peran perempuan dalam pembangunan.
"Bicara PKK adalah tentang bagaimana upaya meningkatkan kesejahteraan keluarga yang beriman bertakwa berakhlak dan berbudi luhur sejahtera dan sehat lahir batin," kata dia.
Menurutnya, peran PKK sangat penting dalam mendukung pencapaian program pemerintah. Keluarga merupakan unit terkecil dalam masyarakat. Ketahanan keluarga yang baik juga mendukung ketahanan masyarakat.
"Kita membantu program wali kota dan Wakil Wali Kota Bandung dengan 10 Program Pokok PKK, sekaligus mendorong masyarakat dalam menghadirkan kreativitas supaya meningkatkan kesejahteraan," kata ibu tujuh putri itu.
Tak hanya Siti Muntamah, mulai hari ini, Yunimar juga akan punya peran baru. Ia tak hanya sekadar mendampingi suami dan mendidik anak tetapi juga menjadi ibu bagi warga Kota Bandung. Hal tersebut menyusul setelah sang suami, Yana Mulyana menjadi Wakil Wali Kota Bandung.
Wanita kelahiran Bandung, 1 Juni 1966 itu mulai menyesuaikan diri dengan posisinya saat ini. Pasalnya, ia yang sebelumnya fokus mengurusi keluarga kini mulai membagi waktu seiring dengan banyaknya agenda yang harus diikuti.
Namun demikian, ia mengaku sudah siap menghadapinya. Meskipun tidak memiliki banyak pengalaman organisasi, ia ingin berperan secara optimal menjadi Wakil Ketua I Tim Penggerak PKK Kota Bandung. Termasuk berbagai jabatan lain yang diembannya secara ex-officio.
"Saya siap. Harus siap. Mudah-mudahan saya bisa berperan banyak untuk Kota Bandung," ujar Gunimar.
Ia mengaku banyak belajar dari Umi tentang tugas dan perannya selama lima tahun mendatang. Ia juga telah mempersiapkan putra putrinya agar juga siap menyesuaikan diri dengan posisi ayahnya yang baru.
"Sejak dari kampanye mereka sudah dipersiapkan. Kalau biasanya ayahnya punya lebih banyak waktu untuk keluarga, sekarang akan lebihsedikit. Karena ayahnya kan juga harus berbagi waktu dengan warga," tuturnya.
Yunimar adalah ibu dari dua anak. Keduanya, Ahmad Reza Junadi (19) dan Misyayunanti Azzahra (18) telah duduk di bangku kuliah di Bandung.
"Anak yang pertama kuliah di Unpar (Universitas Parahyangan). Kalau yang kedua kuliah bisnis (Sekolah Bisnis dan Manajemen) di ITB," ucapnya.
Kendati telah menjadi istri orang nomor dua di Kota Bandung, perempuan bersahaja itu mengaku tak merasa tak berubah. Kebiasaan kesehariannya tetap tak jauh berbeda.
"Jalani saja sekarang. Insya Allah mendapat kemudahan," ucap wanita yang hobi membuat kue itu.
Â