Peneliti LIPI sebut Sesar Lembang patut diwaspadai bisa guncang Bandung

Oleh Endang Saputra pada 08 Agustus 2018, 18:18 WIB

Bandung.merdeka.com - Bandung dikenal dengan keindahan alamnya. Beragam pemandangan menarik dapat dengan mudah dijumpai terutama dari wilayah yang berada di ketinggian. Namun siapa sangka di balik keindahan alamnya, Bandung menyimpan potensi bencana. Di sisi utara wilayah Bandung, ada Sesar Lembang yang oleh para peneliti hingga saat ini dinyatakan masih aktif.

Peneliti Puslit Geoteknologi LIPI Danny Hilman mengatakan, pergerakan sesar lembang menjadi hal yang patut diwaspadai. Sebab, potensi yang diakibatkan bisa mengguncang Bandung dan sekitarnya setara dengan gempa di Lombok yang baru saja terjadi pada Minggu (5/8) lalu.

Menurut Danny, Sesar Lembang yang membentang dari wilayah Padalarang hingga kawasan Gunung Manglayang sepajang kurang lebih 30 km. Sesai ini termasuk sesar aktif yang sewaktu-waktu bisa menimbulkan guncangan gempa. Para peneliti memperkirakan goncangan gempa bisa terjadi seperti di Lombok yang tercatat sebesar 7 Skala Richter.

"Dari peta zonasi gempa kalau ada gempa di sesar lembang goncangan bisa 0,3 - 0,5 g setara dengan 8-9 MMI (modified mercalli intensity) atau setara dengan gempa Lombok sekarang," ujar Danny kepada wartawan dalam kegiatan 'Bincang-bincang Sesar Lembang' di Kantor Pikiran Rakyat, Kota Bandung, Rabu (8/8).

Danny mengungkapkan akibat yang terjadi apabila terjadi gempa sesar lembang cukup parah. Apalagi, jalur tersebut nyatanya banyak berdiri perumahan dan bangunan lainnya.

Menuruy Danny, Kota Bandung sebagai salah satu daerah yang dilewati banyak dibangun perumahan-perumahan baru di sekitar Sesar Lembang. Bahkan ada pula bangunan besar yang didirikan di kawasan tersebut.

"Yang para peneliti mensimulasikan itu triliunan bisa kerugiannya dan ribuan rumah rusak. Itu potensi bencana besar meskipun kita tidak mengharapkan itu," kata dia.

Ia mengungkapkan potensi gempa tersebut dilihat dari panjang sesar yang diperkirakan mencapai 30 km. Dengan potensi kekuatan tersebut, ia memperkirakan kerusakan akan terjadi cukup parah. Salah satunya di Kota Bandung yang merupakan kota metropolitan dengan banyak pemukiman termasuk di sekitar sesar lembang.

Selain itu, lanjut dia, tanah di Kota Bandung yang dulunya merupakan danau purba berkontur lunak. Tanah sedimen inilah yang rawan guncangan gempa. "Bandung daerahnya padat sekali, berdiri di tanah lunak sedimen," ucapnya.

Ia mengungkapkan perulangan gempa sesar lembang memang tergolong sangat jarang. Menurutnya perulangan gempa paling cepat 500 tahun sekali. Meski demikian, kewaspadaan harus teeus dilakukan.

Ia mengatakan mitigasi bencana ini harus dengan gencar dilakukan sejak saat ini. Sebab, guncangan sesar lembang yang diperkirakan sepanjang 30 kilometer ini tidak dapat diprediksi kapan terjadi.

"Kedepan peta sesar lembang harus dipublikasikan lebih luas kemudian juga di lapangan bisa dilakukan dengan tanda ini jalur sesar lembang supaya tahu juga," katanya.

Â

Â

Tag Terkait