12 ribu warga Bandung akan buka bersama di sepanjang Jalan Asia Afrika
Bandung.merdeka.com - Pemerintah Kota Bandung akan menggelar acara buka bersama massal bertajuk 'Buka Berkah On The Street' (Bubos) pada Sabtu, 2 Juni 2018 pekan ini. Acara buka bersama ini akan digelar di sepanjang Jalan Asia Afrika dengan target peserta 12 ribu orang.
Ketua Pelaksana acara Bubos, Deni Nurdiana Hadimin, mengatakan gelaran Bubos tahun ini memasuki tahun ketiga. Berbeda dengan pelaksanaan tahun-tahun sebelumnya, gelaran Bubos tahun ini akan mengangkat unsur religi yang lebih kental. Tema yang diangkat pada acara Bubos tahun ini yakni 'Indahnya Kebersamaan Hadirkan Cinta'.
"Tahun ini akan berbeda. Di periode pertama kan digelar di Braga Pendek dengan jumlah pengunjung 6-7 ribu yang hadir. Tahun kemarin ada 12 ribu. Nah tahun ini minimal bisa diikuti 12 ribu atau lebih. Itu yang terdata dari komunitas, belum termasuk orang yang ngabuburit. Jadi jumlahnya bisa lebih banyak lagi," ujar Deni kepada wartawan di Taman Sejarah, Kamis (31/5).
Deni mengatakan, kegiatan ini akan akan digelar di sepanjang Jalan Asia Afrika mulai dari ujung jalan Hotel Grand Preanger sampai Alun Alun Bandung. Nantinya sepanjang Jalan Asia Afrika akan ditutup mulai dari pukul 12.00 siang hingga 20.00 WIB.
"Karena kaitan dengan tempat, Jalan Asia Afrika akan dibagi jadi 5 shaf. Masing-masing shaf itu 400 meter. Nanti akan kita gelar karpet di masing-masing barisan, kemudian diatasnya pake plastik untuk tempat makan, jadi nanti duduknya berhadap-hadapan. Kalau ditotalkan panjangnya bisa 2 km," katanya.
Deni mengungkapkan, acara Bubos ini akan dimeriahkan dengan beragam acara mulai dari fashion show busana muslim, penampilan nasyid dari pesantren di Bandung, serta hiburan lainnya. Dalam acara ini juga akan menghadirkan bintang tamu penyanyi religi Opick.
"Apalagi nanti hari Sabtu itu bertepatan dengan Nuzulul Quran. Jadi nanti ada acara khataman bersama," ucapnya.
Deni mengatakan, dalam acara ini akan diikuti oleh berbagai unsur, mulai dari organisasi, SKPD Pemkot Bandung, komunitas, dan warga Bandung. Melalui acara ini, Deni ingin mengangkat kembali semangat kebersamaan dengan warga Bandung. Dalam pelaksanan kegiatan ini, Deni memastikan tidak menggunakan dana dari pemerintah, tetapi urunan dari warga Bandung.
"Sejak awal pendirian bukber on the street ini, filosofosinya bahwa hidup ini adalah udunan. Kami mencoba menggali potesi komunitas. Ini kegiatan kita, oleh kita, untuk kita semua. Jadi tidak ada kesenjangan, tidak ada batasan seorang muslim atau bukan, tetapi kita duduk bersama, sama rata di jalan," ucapnya.
Dalam kegiatan ini lanjut Deni, komunitas dari kalangam non muslim turut terlibat. Hal ini merupakan bentuk kebersaman dari sesama warga Bandung.
"Tahun ini banyak juga dari non muslim yang berpartisipasi di bukber ini. Ini momen cukup bagus juga di tengah isu yang sedang ramai saat ini. Kita ingin menampilkan bahwa di Bandung sangat erat sekali kebersaman. Hal ini dapat dibuktikan dengan keterlibatan warga non muslim yang turut berpartisipasi," katanya.