Ketua DPRD Kota Bandung minta rencana relokasi PKL Jamika dikaji ulang
Bandung.merdeka.com - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bandung Isa Subagja meminta Pemerintahan Kota Bandung
mengkaji ulang rencana relokasi pedagang kaki lima (PKL) Jamika ke Cibadak. Sebab dengan melihat berbagai pertimbangan akan menimbulkan masalah di tempat baru.
Menurut Ketua DPC PDIP ini, merelokasi PKL bukanlah hal yang sederhana. Karena harus ada kesepakatan dari berbagai pihak. Selain mendapat penolakan dari PKL, warga Cibadak pun ternyata ikut menolak rencana relokasi PKL Jamika ke wilayah mereka.
"Pemindahan itu tidak sederhana. Kan sepertinya hanya memindahkan, ya harus dilihat konteks pemindahan itu seperti apa, maunya apa. Kalau di tempat yang baru juga nanti menimbulkan masalah yang sama, ya sama-sama aja. Jadi kalau hanya memindahkan keluhan mah kan itu mah tidak bijaksana, itu bukan solusi," ujar Isa kepada wartawan.
Terlebih lagi kata Isa penolakan dari warga tidak bisa diremehkan. Sebab di Cibadak punya sejarah panjang yakni saat keberadaan Cibadak Mall(Cimol) beberapa tahun silam.
"Kalau di Cibadak kita pernah ada sejarah disana itu, bagaimana pada saat dulu waktu ada Cimol. Itu kan menimbulkan clash (bentrokan) dengan masyarakat di daerah Cibadak itu sendiri. Dan itu jangan sampai diulang kembali," kata dia.
Untuk itu Isa meminta Pemkot Bandung untuk bersikap bijaksana terkait rencana relokasi PKL Jamika. Pemkot Bandung dapat melakukan penataan dan pembinaan kepada para pedagang agar aktivitas mereka tidak menganggu arus lalu lintas seperti yang selama ini banyak dikeluhkan.
"Bagaimana mereka dibina, ditata dengan baik supaya tidak menganggu kepentingan yang lain. Ada hak-hak yang lain tidak terganggu. Saya kira mereka mau lah. Tinggal pola pembinaannya saja seperti apa, artinya itu mengganggu jalan, ya jangan sampai menganggu jalan. Kemudian mengganggu pejalan kaki, jangan sampai, itu kan ada solusinya," ucapnya.
Isa pun menyesalkan jika pada akhirnya Pemkot Bandung tetap bersikeras merelokasi para pedagang. Dia menilai langkah tersebut sebagai langkah yang kurang bijak.
"(Kalau tetap merelokasi) Itu mah tidak bijak. Jadi dia itu hanya memindahkan masalah dari tempat ini (Jamika) ke tempat yang lain (Cibadak). Jadi itu bukan solusi lah," katanya.