Jelang Pilkada Bandung, Oded mulai dekati Nurul Arifin

Oleh Muhammad Hasits pada 23 Oktober 2017, 18:50 WIB

Bandung.merdeka.com - Bakal Calon Wali Kota Bandung dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Oded M Danial mulai membuka peluang untuk menjajaki langkah koalisi dengan Partai Golkar dalam menghadapi Pilwalkot Bandung 2018 mendatang. Hal ini diketahui saat Oded menerima kedatangan Bakal Cawalkot dari Partai Golkar Nurul Arifin di rumah dinas wakil wali kota pada Sabtu (21/10) malam lalu.

Hadir dalam pertemuan tersebut, ketua DPD I Golkar Kota Bandung Deden Hidayat serta para petinggi golkar kota Bandung. Dari PKS sendiri hadir Ketua DPD PKS Kota Bandung Tedi Rusmawan dan jajaran petinggi PKS.

Oded tak menampik bahwa pertemuan tersebut merupakan silaturahim politik. Menurutnya, pertemuan tersebut biasa dilakukan untuk membangun komunikasi politik.

"Ya kemarin juga kita pertemuan silaturahim baru penjajakan bahwa Kang Deden Hidayat sebagai ketua golkar dirinya punya tugas mensilaturahmikan Teh Nurul kepada kandidat yang ada dan partai yang ada. Kemudian diteruskan teh Nurul sendiri dalam bicaranya kepada saya bahwa dia mendapatkan amanah dari DPP Golkar," ujar Oded kepada wartawan di Balai Kota Bandung, Senin (23/10).

Oded menegaskan, pertemuan dengan Golkar masih dalam tahap penjajakan. Sehingga komunikasi politik yang dibangun masih sangat cair.

"Saya komunikasi sangat cair dengan partai-partai di kota Bandung karena sudah terbiasa membangun silaturahim . Setelah kemarin saya mendapatkan SK diusung sebagai bakal cawalkot, baru Teh Nurul yang datang kepada Saya," katanya.

Disinggung terkait kemungkinan koalisi, Oded tak menampik hal tersebut. Namun demikian, kata Oded, semua masih bersifat dinamis.

"Namanya sedang penjajakan, semua berproses. Ada proses secara logika insaniah, Ilahiah. Saya juga harus izin meminta kepada yang di atas. Cara-cara agama kita yakini dengan Istikhoroh," ungkap Oded.

Senada dengan Oded, bakal Calon Golkar Kota Bandung Nurul Arifin mengatakan jika pertemuan tersebut merupakan ajang silaturahim partai. "Kegiatan tersebut merupakan silaturahmi dan kemungkinan koalisi. Kalau nanti bergabung atau bertarung tentu diharapkan secara harmonis," katanya.

Disinggung terkait kemungkinan koalisi, Nurul menyebut bahwa berbagai kemungkinan masih bisa terjadi. Dia tak menutup kemungkinan jika Golkar dan PKS berkoalisi.

"Dalam politik apapun bisa terjadi. Yang tadinya berbeda tapi ada kesamaan visi dan misi dapat bersatu," ujarnya.