Dari PNS sampai pengusaha daftar cawalkot lewat Demokrat

Oleh Muhammad Hasits pada 09 Juli 2017, 05:41 WIB

Bandung.merdeka.com - Salah satu birokrat Pemkot Bandung yang saat ini menjabat sebagai Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Priana Wirasaputra resmi mengikuti penjaringan wali kota melalui konvensi yang digelar Partai Demokrat. Pria yang akrab disapa Kang Pri ini mengikuti konvensi penjaringan wali kota atas undangan DPC Partai Demokrat Kota Bandung.

Priana datang ke Kantor DPC Partai Demokrat di Jalan Terusan Jakarta didampingi sejumlah pendukungnya. Tak hanya itu keluarga Priana tampak ikut mendampingi saat dirinya menyerahkan formulir pendaftaran di kantor DPC Partai Demokrat.

Priana mengaku sangat terhormat mendapatkan undangan untuk mengikuti konvensi yang digelar Partai Demokrat untuk menjaring bakal cawalkot Bandung. "Saya mendapatkan undangan yang dilayangkan oleh DPC Partai Demokrat Bandung ini adalah merupakan suatu kehormatan bagi Saya dan keluarga Saya. Dari 2,4 juta penduduk, banyak sekali tokoh-tokoh di Bandung, namun yang undang oleh Demokrat hanya 8. Itulah penghormatan yang luar biasa, oleh karena itu Saya menjawabnya dengan apresiasi, Saya datang ke Demokrat," ujar Priana.

Priana mengaku, sebelum memutuskan untuk ikut dalam konvensi Partai Demokrat, dirinya telah menyampaikan niatannya tersebut kepada Sekda Kota Bandung untuk meminta pendapatnya, mengingat statusnya saat ini masih tercatat sebagai ASN Pemkot Bandung. Dirinya mengaku telah mendapatkan lampu hijau dari orang nomor satu di jajaran birokrat Pemkot Bandung tersebut.

Dia juga meminta doa restu kepada Ridwan kamil terkait niatannya untuk mengikuti penjaringan bakal cawalkot Partai Demokrat. "Tadinya Saya tidak akan mencoba mengikuti ajang pilwalkot ini, karena ada hal-hal bersifat etis buat saya. Kebetulan Saya bertemu di Rapat Paripurna DPRD kemarin ketemu dengan Pak Sekda. Saya sampaikan pada kesempatan itu tentang undangan ini mohon pendapat beliau dan restu beliau. Akhirnya beliau bilang -'nya sok kang pri maju aja' (ya silakan Kang Pri maju saja). Kemudian ketemu juga dengan Pak Wali. Beliau juga bilang silakan. Bahkan ada saran saran dari beliau (Ridwan Kamil). Rasanya plong, karena itu tahapan yang harus saya lalui secara etika secar struktural," paparnya.

Priana telah mengabdi selama 32 tahun sebagai PNS, mengatakan jika dirinya siap bersaing dengan calon lain. Priana tercatat pernah menduduki jabatan strategis di Pemkot Bandung seperti Kepala Dinas Pelayanan Pajak (sekarang BPPD), Asisten Daerah Bidang Pemerintahan, Kepala Satpol PP Kota Bandung, Kepala Dinas Kebudayan dan Pariwisata.

Tak hanya dari birokrat, dari pengusaha juga ada. Alumni Universitas Padjadjaran yang berprofesi sebagai pengusaha, Silvariyadi Rahman tergerak ikut penjaringan di Partai Demokrat.

Silvariyadi Rahman atau yang biasa dipanggil Ivan resmi mendaftar konvensi Partai Demokrat dengan mengembalikan formulir pendaftaran bakal calon Wali Kota Bandung, di Kantor DPC Partai Demokrat, Jalan Terusan Jakarta, Antapani, Sabtu (8/7).

Ivan mengaku siap maju memperebutkan kursi orang nomor satu kota Bandung dalam Pilkada 2018 mendatang. Ia merasa tergerak untuk membuat perubahan bagi Kota Bandung. “Ya Insya Allah siap. Artinya, kita juga siap berbuat sesuatu untuk kemajuan Kota Kembang tercinta ini,” kata Ivan.

Ia mengatakan merasa terpanggil untuk berbuat sesuatu bagi kota Bandung. Menurut dia, Bandung layak menjadi salah satu kota terindah sekalugus paling nyaman dihuni di tanah air.

Ivan tidak menampik bahwa di bawah pemerintahan sekarang wajah kota sudah kelihatan Iebih indah. Penataan taman dan sejumlah lokasi tertentu sudah cukup memberi kenyamanan bagi warga kota.

Namun, masih ada permasalahan utama yang tetap mengganjal selama ini. Ia menekankan persoalan sampah di Kota Bandung yang akan menjadi perhatian serius jika terpilih menjadi wali kota. "Saya dan tim telah miliki cara teknologi untuk kelola sampah di Kota Bandung. Inilah yang membuat saya untuk maju dalam perebutan Wali Kota," ucapnya.

Pengusaha yang salah satu bidang usahanya adalah bidang pengolahan sampah ini mengatakan masalah sampah di Bandung sangatlah penting dibenahi. Ia bahkan menjanjikan permasalahan sampah dapat teratasi dengan cepat dengan pengalaman yang dimilikinya.