Ridwan Kamil minta RT RW proaktif laporkan hal yang mencurigakan

Oleh Farah Fuadona pada 27 Desember 2016, 11:42 WIB

Bandung.merdeka.com - Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengingatkan kepada ketua RT dan RW untuk lebih waspada terhadap ancaman teroris yang kembali marak dalam beberapa hari terakhir. Terutama terhadap kehadiran orang-orang baru yang gerak-geriknya dianggap mencurigakan.

Pria yang akrab disapa Emil ini meminta para ketua RT dan RW untuk proaktif melaporkan jika ada hal-hal yang mencurigakan di wilayahnya. "Intinya mah RT RW harus proaktif punya sistem bagaimana mengetahui ada orang-orang yang tinggal di wilayahnya. Di rentang waktu yang tidak pada tempatnya, terutama di tempat-tempat yang memang dicurigai," ujar Emil kepada wartawan di Balai Kota Bandung, Selasa (27/12).

Berkaca dari kejadian di Purwakarta, kata Emil terduga teroris menjadikan rumah kolam jaring apung di Waduk Jatiluhur sebagai tempat persembunyain merupakan salah satu contohnya.

Untuk itu Emil mengimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada dengan melaporkan jika ada sesuatu yang mencurigakan terjadi di wilayahnya. Terlebih lagi menjelang akhir tahun menjadi waktu yang rawan terkait adanya tindakan terorisme.

"Kan yang di Purwakarta itu juga sembunyinya di rumah air itu yang jauh dari mana-mana. Sehingga menjelang akhir tahun warga diimbau tetap waspada juga. Saling melaporkan kalau ada hal-hal atau apa-apa yang dianggap mencurigakan," ungkapnya.

Seperti diberitakan, Densus 88 Antiteror Polri berhasil menangkap dua terduga teroris Rijal alias Abu Arham (29) dan Ivan Rahmat Syarif (28) pada Minggu (25/12) di Purwakarta. Dua terduga teroris lainnya, Abu Sofi alias Abu Aziz alias Mas Brow dan Abu Faiz terpaksa ditembak mati oleh petugas karena melawan saat akan ditangkap.

Dari keterangan kepolisian Abu Sofi dan Abu Faiz diketahui pernah menyewa kontrakan di Bandung. Sebelum akhirnya mereka pindah ke Rumah Terapung, Jatiluhur, Purwakarta.

Mereka pindah dari kontrakannya di Bandung karena sering dipantau masyarakat. Selain itu masyarakat juga sering bertanya siapa yang kontrak hingga akhirnya mereka resah dan pindah.