Cara Deddy Mizwar membuat film islami tanpa adegan syur
Bandung.merdeka.com - Meski menjabat Wakil Gubernur Jawa Barat, Deddy Mizwar tidak meninggalkan kegiatan yang terkait dengan dunia film. Di Masjid Salman ITB, ia menjadi narasumber Inspirasi Ramadan yang mengulas tentang film islami.
Â
Menurut Deddy, memproduksi sebuah film memerlukan kreativitas yang tinggi. Tetapi membuat film religi, kreativitas yang diperlukan lebih tinggi lagi.
Â
Namun kreativitas yang tinggi terbsebut bukan berarti harus melanggar norma ataupun syariat Islam.
Â
âDalam proses kreatif, pertama adalah tujuannya memang kita ada nilai ibadah di dalamnya. Bagaimana mengemas nilai Islam dalam bentuk kreativitas yang tidak melanggar syariat Islam,â jelas Deddy melalui rilis yang diterima Merdeka Bandung.
Â
Deddy menjadi pemateri talk show Inspirasi Ramadan Kamis (23/6) lalu. Ia melanjutkan, membuat karya seni Islami justru memiliki tantangan tersendiri dalam proses kreativitasnya.
Â
Para pembuat film religi dituntut mempunyai ide lebih. Misalnya bagaimana menysiasati adegan percintaan. Deddy menegaskan, untuk menimbulkan rasa kasih sayang mendalam antar-sesama pemain tak harus beradegan yang mengumbar syahwat, namun bisa dengan cara lain seperti dialog yang menyentuh dan dalam.
Â
Dalam sinetron Para Pencari Tuhan yang ia bintangi, kata Deddy, ada tokoh Azam dan Aya merupakan sepasang kekasih. Tapi mereka tidak menjalankan adegan pelukan atau ciuman. Padahal mereka harus memerankan adegan percintaan.
Â
âKarena itulah tingkat kesulitannya bertambah dan kreativitasnya harus lebih dari pada film yang lain,â paparnya.
Â
Dalam adegan itu, Azam mengungkapkan perasaan cintanya melalui dialog yang mendalam. Misalnya, Azam mengatakan kepada Aya, âSeandainya syariat membolehkan, aku ingin berwudhu dengan air matamu,â tutur Deddy.
Â
Selain itu ia menyatakan, membuat film banginya adalah ungkapan syukur dan ibadah. Ia ingin setiap karya yang dibuatnya memiliki nilai manfaat bagi masyarakat banyak.