Para Pemain Film Preman Pensiun akan Umrah Bareng
Bandung.merdeka.com - Film Preman Pensiun ditargetkan mampu menggaet lima juta penonton Tanah Air. Target tersebut optimis diraih atas dasar kesuksesan Preman Pensiun yang sebelumnya sudah berhasil menggaet hati para penonton Indonesia.
Salah seorang pemain film Preman Pensiun, Sandi Tile mengaku, bila tembus lima juga penonton, para pemain beserta kru Preman Pensiun akan sama-sama menginjakkan kaki di Tanah Suci. “Kalau tembus lima juta penonton, kami bakalan sama-sama nangis di Tanah Suci. Targetnya memang kalau tembus lima juta penonton mau umrah bareng,” ujar pemeran Amin itu kepada Merdeka Bandung, Sabtu (12/1).
Hal senada juga diungkapkan oleh Andra Manihot, pemeran Dikdik. Kata Andra, atas semua kerja keras yang telah dilakukan oleh pemain serta kru dan usai menyaksikan filmnya, ia begitu optimis film ini akan sukses.
Meskipun dalam proses pengerjaannya, pria berkepala plontos ini mengaku dapat banyak kesulitan. Proses pengerjaan yang sangat berbeda dari sinetron sempat menjadi kendala.
“Proses pengerjaannya beda banget sama sinetron, itu sih yang bikin sulit. Kami di karantina enggak boleh pulang selama dua bulan, betul-betul fokus. Beruntung saya mendapat pembekalan yang sangat baik,” jelas Andra.
Keduanya berharap film yang dijadwalkan tayang pada 17 Januari 2019 mendatang mampu mendapat kesuksesan sesuai keinginan. Baik Andra maupun Sandi juga sepakat bila banyak penonton yang sudah tak sabar untuk menyaksikan film ini.
Ridwan Kamil Akui Banyak Candaan ‘Receh’
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil baru saja menyaksikan film Preman Pensiun dalam acara Gala Premier yang dilangsungkan di Cihampelas Walk, Sabtu (12/1). Usai menyaksikan, pria yang akrab disapa Emil itu mengaku banyak sekali candaan ‘receh’ yang justru membuatnya tertawa.
“Tadi banyak ketawa-ketawanya karena halnya sangat rutin. Sangat receh istilahnya, tapi diangkat jadi sesuatu yang menyenangkan,” ujar Emil.
Meski film yang diangkat dari serial televisi itu mengusung kisah drama komedi, Emil mengaku tak hanya tawa disuguhkan oleh film ini, ada banyak pesan moral yang bisa diambil. Contohnya saja pesan mendalam tentang tanggungjawab.
“Pesannya sangat mendalam tentang tanggung jawab. Siapa yang berbuat dia harus punya pertanggungjawaban dan tentunya ini menjadi hikmah buat kita yang nonton,” tuturnya.
Menjadikan Bandung sebagai lokasi syuting, Emil mengaku bangga. Bandung memiliki tempat yang lengkap mulai dari tempat yang kental unsur budaya hingga sejarah.
“Saya kira Bandung ini lengkap ya. Ada konteks sejarah, ada konteks kampusnya, ada konteks daerah premanismenya, ada konteks romantisnya, semuanya lengkap,” imbuh dia.
Tak hanya itu, Emil bahkan mengajak para senias perfilman untuk menjadikan Bandung sebagai lokasi syuting. Ia akan memberikan bantuan dan mengurangi biaya produksi bagi siapa saja yang ingin melangsungkan syuting di Bandung.
“Jadi siapa saja mau syuting di Bandung, Jawa Barat hubungi saya aja, saya akan bantu mengurangi biaya produksi, saya bantu perizinannya. Yang penting Bandung dan Jabar jadi tempat syuting film yang menyenangkan buat para kru, produser, dan sutradara film,” terang Emil.
Jadi Pemain Paling Baru
Sadana Agung Sulistya mengaku senang bisa menjadi bagian dalam film Preman Pensiun. Berperan sebagai Rendy yang merupakan kekasih dari Eneng. Sebagai pemain yang bergabung paling belakangan, pria yang akrab disapa Dana ini mengaku sempat merasa insecure, atau tak aman.
Rasa insecure itu hadir karena keterlibatan preman sungguhan dalam film garapan Aris Nugraha. Saat pertama kali datang dalam proses karantina, Dana sempat takut melihat banyaknya lelaki bertubuh kekar dan dipenuhi tato. Setelah berkenalan, ia justru tak menyangka jika semuanya begitu baik. Bahkan membantunya dalam hal berakting.
“Jujur ya saya sempat insecure. Soalnya pas pertama diajak ke sini ternyata semuanya beneran preman. Tapi ternyata mereka baik-baik sekali, saya jadi satu-satunya anak baru yang ikut bergabung dalam film,” ujar Dana.
Dana berkisah perihal tawaran bermain dalam film ini, ia mengaku kaget. Sebagai penonton setia sinetronnya, membayangkan bisa terlibat dalam filmnya saja tak pernah. Maka tak heran jika ia kaget.