Ikuti perkembangan zaman, petani kopi juga harus bisa meracik minuman seperti barista

user
Mohammad Taufik 15 Oktober 2017, 10:01 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Direktur Jenderal Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Hadi Daryanto mengatakan, petani kopi saat ini harus semakin melek akan perkembangan zaman.

Tak hanya piawan menanam dan memanennya saja. Para petani kopi juga harus piawai dalam meracik kopi, khususnya dengan teknik kekinian. Soalnya, kopi kini sudah menjadi gaya hidup bagi mereka yang ada kota-kota besar.

"Para petani akan dilatih menjadi barista professional," ujar Hadi kepada Merdeka Bandung saat ditemui dalam acara pelatihan kopi di Preanger Point Coffe Shop, Jalan Trunojoyo, belum lama ini.

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan sendiri tengah konsen mendukung pertumbuhan petani kopi khususnya di daerah-daerah. Kopi dinilai bukan hanya sebuah produk yang banyak diminati masyarakat, namun juga memiliki manfaat bagi dunia.

"Akar pohon kopi menghujam ke tanah sedalam lebih dari tiga meter sehingga dapat mencegah erosi. Selain itu pohon kopi menyerap CO2 dan menghasilkan O2. Sehingga baik untuk menjaga keseimbangan lingkungan," katanya.

Selain itu, ia menilai bahwa kopi saat sedang booming dan bahkan sudah menjadi gaya hidup.

"Banyak orang kota yang suka nongkrong di kedai kopi Ini peluang bagi petani kopi untuk naik kelas, tidak hanya jual kopi, tapi juga jual cangkir kopi di area ekowisata yang juga sedang booming," ujarnya.

Hadi mengatakan, jika di kampung, barista mengolah kopinya alami, belum terstandar, maka untuk naik kelas menjadi entrepreneur pihaknya beripaya melatih cara meracik kopi sesuai karakteristik kopi.

Kredit

Bagikan