Azizah: Saya bukan jual kain batik, saya jual proses yang berharga
Bandung.merdeka.com - Menjalani bisnis butik dengan mengusung kain batik sejak 2011, Azizah Talita Dewi mengaku ia tak hanya berjualan kain batik. Ini, kata dia, merupakan upaya menghargai proses pembuatan kain batik tulis.
Bagi Azizah, batik bukan hanya soal kain. Ini melainkan bentuk penghargaan kepada pengrajin bagaimana mereka memebubuhkan motif pada setiap lembaran kain dengan penuh cinta dan kesabaran.
"Banyak yang menilai batik tulis mahal jadi malas belinya. Itu salah besar. Batik bukan hanya sekedar kain, melainkan proses dan tekniknya yang kita bayar," ujar Azizah kepada Merdeka Bandung, Rabu (3/2).
Bergelut dengan batik sejak kecil karena bisnis kedua orangtuanya. Membuat Azizah kecil sudah tahu bagaimana proses sulitnya membuat selembar kain batik tulis. Makanya hingga saat ini ia begitu mengapresiasi batik.
"Batik itu perihal kemanusiaan dan warna. Ada semacam rasa excited saat saya bisa melihat kain batik selesai dikerjakan oleh pengrajin," terangnya.
Dari situ, lepas dari bisnis keluarga dan membuat merek dagang sendiri yakni Azizah d'Nyonyah. Membuat ia begitu konsen mengedukasi pembeli untuk tidak menilai batik dari sekedar mahal atau murah.
Dengan bisnis yang ditekuninya itu, Azizah sempat menerbangkan produknya hingga ke Eropa. Rupanya produk milik Azizah ini tak hanya dikagumi oleh warga dalam negeri, melainkan juga luar negeri.
"Ke depan saya harap bisa semakin melebarkan sayap karier ke mancanegara dengan kain batik dan busana yang saya buat," paparnya.