PijakBumi, sepatu ramah lingkungan yang fashionable
Bandung.merdeka.com - Tahukah Anda bahwa industri fashion merupakan salah satu penyumbang limbah terbesar di dunia? Seperti yanh terjadi di Desa Rancaekek, Bandung. Dikawasan yang termasuk industri tekstil terbesar di Asia Tenggara ini setidaknya ada 42 industri tekstil yang mencemari lebih dari 1.000 hektar sawah penduduk disekitar sana.
Hal tersebut tentu saja memprihatinkan. Padahal saat disinggung mengenai kata fashion, yang terlintas dibenak pasti gaya kekinian dengan model nan trendi.
Menilik keprihatinan tersebut, Rowland Asfales menciptakan produk fashion ramah lingkungan bertitle PijakBumi. Produk tersebut merupakan sepatu kulit yang dibuat dari kulit natural dan ramah lingkungan.
Rowland yang merupakan Founder dan CEO PijakBumi bercerita, industri fashion adalah salah satu penyumbang limbah terbesar di dunia termasuk limbah pembuatan sepatu kulit.
"Sebanyak 90 persen pembuatan sepatu kulit di dunia diproses melalui proses kimiawi dan menggunakan bahan yang berdampak sangat buruk bagi alam dan manusia. Berangkat dari hal ini, lahirlah Pijakbumi," ujar Rowland kepada Merdeka Bandung, belum lama ini.
PijakBumi memproduksi sepatu ramah lingkungan dan juga fashionable dengan menggunakan bahan kulit natural dan disamak memakai ekstrak tumbuhan.
Menciptakan produk ramah lingkungan ini, bagi Rowland, merupakan sebuah proses pemahaman bagi dirinya sendiri bahwa dalam menciptakan suatu produk tak cukup hanya bermodalkan kreativitas. Namun juga produk ramah lingkungan.
"Saya sadar bahwa kreatif bukan hanya memgenai kita punya produk yang keren dan inovatif tapi juga melihat bagaimana proses pemilihan bahan, cara produksi hingga pemasaran serta menenangkan hati konsumen," terang dia.
PijakBumi membuat produknya bagi wanita dan pria. Tak hanya sepatu, pengembangan produk juga menghadirkan tas dan beberapa aksesories. Dengan harga terjangkau, PijakBumi menawarkan produk kreatif, ramah lingkungan, dan model kekinian.