Belajar fotografi dari 'Tetangga Pak Gesang'

Oleh Farah Fuadona pada 07 Juni 2016, 12:02 WIB

Bandung.merdeka.com - Arum Tresnaningtyas Dayuputri tidak hanya terampil bernyanyi sambil memainkan gitar ukulelenya saat Tetangga Pak Gesang manggung. Ia juga membuka Kelas Fotografi di Tobucil & Klabs.
 
Sejak 2011, mantan fotografer surat kabar nasional itu sudah membuka kelas fotonya. Kelas ini dibuka jauh sebelum ia membentuk kelompok musik Tetangga Pak Gesang bersama sobatnya Meicy Sitorus.
 
Akhir-akhir ini Kelas Fotografinya sempat vakum. Rencananya, setelah Tobucil & Klabs pindah ke tempatnya yang baru di Jalan Panaitan 18 Bandung, ia akan kembali membuka kelas tersebut. “Kelas Fotografi akan terus jalan akan aktif lagi setelah pindahan,” kata Arum saat berbincang dengan Merdeka Bandung.
 
Perempuan kelahiran Solo itu bercerita, pembukaan Kelas Fotografi itu tidak lepas dari kebiasaannya nongkrong di Tobucil & Klabs. Baginya, Tobucil adalah komunitas literasi dan hobi yang nyaman sebagai tempat pertemuan.
 
“Saya belajar banyak hal di sini. Awalnya sering main ke sini, tempat ini cair bertemu dengan orang berbagai latar belakang. Pesertanya cair, egaliter, santai. Saya kemudian membuka ruang kelas,” ceritanya.
 
Kelas Fotografi Tobucil & Klabs sudah menghasilkan banyak angkatan. Pesertanya pelajar, mahasiswa, musisi, seniman, hingga ibu rumah tangga yang biasa berkumpul dan berdiskusi di Tobucil & Klabs.
 
Salah satu materi yang disampaikan di Kelas Fotografi adalah cerita foto. Materi ini diperlukan peserta untuk menggambarkan aktivitas atau karya. “Mereka tetarik menceritakan secara visual melalui foto,” jelasnya.
 
Kelas Fotografi tiap angkatannya terdiri dari lima sampai delapan peserta. Jam pertemuan dibuat sangat fleksibel, tergantung kesediaan waktu peserta maupun pengajar. Total ada delapan kali pertemuan yang bisa selesai paling lama dua bulan.
 
Selain mengasuh kelas fotografi, ia mengerjakan video dokumenter. Salah satu video dokumenternya tentang Taman Ismail Marzuki. Dalam video itu ia mewawancara sejumlah sastrawan antara lain Ajip Rosidi dan Goenawan Mohamad. Aktivitas lainnya tentu saja bermusik lewat duo Tetangga Pak Gesang.

Tag Terkait