Suka saxophone? Gabung aja Bandung Saxophonist Community
Komunitas saxophone
Bandung.merdeka.com - Berawal dari iseng untuk mengumpulkan para pemain saxophone di Bandung menjadi awal mula terbentuknya Bandung Saxophonist Community. Komunitas ini sendiri berdiri pada akhir 2014 melalui sebuah acara gathering yang diadakan di Taman Musik.
"Peserta yang datang saat acara gathering pertama saat itu hanya 10 orang. Namun ternyata inilah yang menjadi cikal bakal terbentuknya Bandung Saxophone Community," kata Yudha Rahadyan, salah seorang anggota Bandung Saxophonist Community saat berbincang dengan merdeka.com, Selasa (20/10).
Ada beragam kegiatan yang dilakukan oleh Bandung Saxophone Community. Untuk kegiatan rutin yakni acara gathering rutin bersama anggota dilakukan setiap Selasa sore di Taman Musik. Di acara gathering ini menjadi ajang sharing ilmu antar sesama anggota. Untuk anggota baru yang baru belajar juga menjadi ajang untuk latihan bersama.
Tak hanya itu, komunitas ini juga sering mengadakan workshop. Pada tahun 2014 lalu seorang saxophonist (sebutan pemain saxophone) asal eropa Ezra Brown bahan diundang ke Bandung untuk memberikan workshop masterclass.
"Jadi Ezra Brown ini pemain saxophone dari Eropa yang memang sengaja diundang ke Bandung untuk memberikan workshop masterclass. Kegiatan ini menjadi ajang sharing ilmu kepada anggota komunitas," kata mahasiswa Jurusan Pendidikan Seni Rupa UPI Bandung ini.
Komunitas ini juga sering diundang untuk mengisi beragam acara-acara. Salah satunya tampil dalam acara Bandung Lautan Iket pada 13 Juni 2015 lalu. Di event ini komunitas ini membuat pemecahan rekor MURI untuk kategori pemain saxophone terbanyak yakni 50 orang.
Saat itu mereka memainkan lagu 'Halo-halo Bandung'. Terakhir komunitas ini menjadi salah satu pengisi acara di acara festival clothing terbesar yakni Kickfest yang digelar 16-18 Oktober lalu.
Jumlah anggota Bandung Saxophonist Community saat ini ada sekitar 120 orang. Mereka berasal dari berbagai latar belakang. Mulai dari mahasiswa hingga pekerja swasta. Para anggota di komunitas ini tak hanya berasal dari kalangan mahasiswa seni musik saja, tetapi juga dari lintas disiplin ilmu.
"Jadi tidak semua orang-orang di komunitas ini orang seni musik saja. Tetapi mereka yang memiliki background bukan dari seni musik juga banyak yang bergabung. Intinya mereka memiliki hobi bermain saxophone dan ingin belajar gabung di sini," katanya.
Jika Anda ingin bergabung dengan komunitas ini silakan datang langsung saat mereka melakukan gathering rutin. Untuk melihat rencana kegiatan mereka, Anda dapat join di grup facebook mereka yakni Indonesia Saxophonist Community.
"Karena kita yang di Bandung menjadi bagian dari Indonesia Saxophonist Community. Nanti jika ada kegiatan biasanya kita posting di facebook," ungkap Yudha yang telah 4 belajar bermain saxophone.
Tag Terkait
Keliling Naik Motor, Ini Harga Motor Royal Enfield Milik Ridwan Kamil
Royal Enfield Genjot Penjualan di Tahun 2019
Ratusan Penggemar Motor Royal Enfield se-Indonesia Kumpul di Cikole Lembang
Jambore Pertama Motor Royal Enfield Akan digelar di Cikole Lembang
Oded Diangkat Jadi Pembina Umum Komunitas Vespa Antik di Bandung
Ribuan Penggemar Land Rover Se-Indonesia Akan Berkumpul di Cibodas
Ribuan Penggemar Land Rover Se-Indonesia Akan Berkumpul di Cibodas
Ribuan Penggemar Land Rover Se-Indonesia Akan Berkumpul di Cibodas
Peduli Gempa Lombok, Komunitas Relawan Sejuta Teman ikut Resmikan Aula Sahabat Lombok
Ulangtahun ketiga, komunitas penggemar Hexohm galang donasi untuk Palu dan Donggala