Indigo.id beri panggung bagi start up agar mendunia

Oleh Farah Fuadona pada 04 November 2017, 19:07 WIB

Bandung.merdeka.com - Tak hanya fokus membina para startup untuk berkembang di Tanah Air, Indigo.id juga semakin gencar mempromosikan para startup binaannya agar mendunia. Indigo.id memberikan 'panggung' bagi para startup untuk tak hanya jago kandang.

Managing Director Indigo.id, Ery Punta Hendraswara mengatakan, Indigo.id mengharapkan para startup digital naungannya tak hanya jago kandang, namun harus go global seiring visi Telkom Indonesia untuk menjadi King of Digital in the Region.

"Kami berupaya untuk terus aktif mempromosikan startup naungan kami dengan terlibat berbagai event prestisius. Baik di dalam hingga luar negeri, seperti pada Tech in Asia (TIA) 2017," ujar Ery kepada Merdeka Bandung, Sabtu (4/11).

Visi menghantarkan juara dunia juga, kata dia, bisa terwujud dengan fasilitasi event tersebut karena start up juga selain unjuk kinerja, juga bisa belajar ke berbagai pihak yang lebih ahli terkait bisnis digital.

"Kami inginkan startup Indonesia tak jadi jawara Indonesia saja, tapi juga jawara global, jawara dunia. Karenanya, kami harus beri mereka panggung agar startup naungan kami tampil mengenalkan produknya sehingga dikenal masyarakat," jelasnya.

Selain itu, para startup juga bisa banyak bertemu venture capital yang potensial membesarkan skala bisnis mereka. Disisi lain, kata Ery, Indigo Creative Nation terus mendorong kolaborasi dalam pembangunan ekosistem digital di Indonesia, sehingga terus menjadikan wadah tumbuh kembangnya startup digital indonesia yang kuat dan berkelanjutan.

Head of Marketing & International Channel Indigo.id R. Bayu Hartoko menambahkan, pihaknya memberikan kesempatan kepada 10 startup naungan Indigo Creative Nation untuk diikutsertakan dalam TIA 2017. Mereka adalah Jarvis Store, Angon, Sonar, PrivyID, Goers, Kofera, Minutes, Qiscuss, Kartoo, dan Tees.

"Selain memfasilitasi, kami juga berbangga karena naungan kami lainnya yakni Kofera dijadikan pembicara sesi machine learning dan artificial intellegence untuk dunia pemasaran," tuturnya.