"Rindu" jadi tanda lahir kembalinya Rana Kamera

Oleh Muhammad Hasits pada 22 Oktober 2016, 15:38 WIB

Bandung.merdeka.com - Menjadi penanda lahir kembalinya Rana Kamera yang merupakan sebuah creative multimedia company asli Kota Kembang, sebuah film pendek bertajuk "Rindu" diputar di Makers Institute, Jalan Kyai Gede Utama, Jumat (21/10).

Film "Rindu" diputar di hadapan pecinta film dan tentunya komunitas film di Bandung ini merupakan sebuah karya dengan proses pengerjaan panjang. Butuh dua kali pembuatan film "Rindu" untuk akhirnya bisa ditayangkan di hadapan penonton.

"Jadi Rana Kamera sudah ada sejak lama tapi namanya beda, dan sekarang hadir dengan orang-orang baru serta nama yang baru. Nah, "Rindu" ini menjadi penanda reborn Rana Kamera," ujar Director Rana Kamera, Muhammad Taufiq kepada Merdeka Bandung, Jumat (21/10).

Pria yang akrab disapa Taufiq ini menjabarkan, "Rindu" merupakan film pendek yang kisahnya diangkat dari puisi buatannya sendiri. Puisi "Rindu" hanya berisi tiga baris kalimat. Namun, dari tiga baris puisi itu dirinya mampu mengemas film dengan durasi tujuh menit.

Bukan tanpa pesan "Rindu" yang dibuat dengan proses panjang ini dipertontonkan pada momen lahir kembalinya Rana Kamera, hal tersebut karena pihaknya berupaya memberikan pesan bermakna bagi para pecinta film.

"Pesannya, bahwa dengan hanya puisi tiga baris saja bisa menghasilkan film. Artinya, sekecil apapun bisa dikembangkan menjadi story board yang bisa dijelaskan kepada khalayak ramai," terangnya.

Bicara soal pembuatan film, ia menjelaskan, "Rindu" sudah pernah dikerjakan. Namun, hasilnya tak sesuai dengan ekspektasi. Hingga akhirnya "Rindu" kembali dikerjakan dan mendapat hasil maksimal.

Tag Terkait