Bandung disarankan memiliki Patung Inggit Garnasih

Oleh Mohammad Taufik pada 02 Oktober 2016, 04:23 WIB

Bandung.merdeka.com - Mantan Ketua DPRD Jabar (1999-2004) Eka Santosa berharap di Bandung dibuat patung Inggit Garnasih, istri pertama Presiden Pertama RI Soekarno. Menurutnya, patung Inggit Garnasih bisa mengingatkan generasi masa kini untuk mengenal dan mengenang salah satu perempuan yang berjasa besar pada Soekarno.

"Kontribusi Inggit pada keajegan Bung Karno sebagai pemimpin bangsa sangat besar," kata Eka Santosa di sela disekusi Tribute to Sukarno di Rumah Inggit Garnasih, Jalan Ciateul, Bandung, kemarin, Jumat (30/9).

"Kita harus usulkan Bandung layak dan harus ada patung Inggit Garnasih, bukan dinosaurus," katanya mengacu pada beberapa patung dinosaurus yang ada di taman-taman di Bandung.

Ia mengatakan, patung yang dibangun di Bandung harus relevan dengan sejarah Bandung. Dalam sejarahnya, Bandung adalah Kawah Candradimuka para tokoh pergerakan nasional, antara lain Bung Karno.

Bung Karno bisa sekolah di ITB dan bergabung dengan tokoh pergerakan nasional tidak lepas dari dukungan istrinya, Inggit Garnasih. Inggit pula yang mendampingi Soekarno di masa penahanan oleh pemerintah Hindia Belanda hingga dibuang ke Ende, Nusa Tenggara Timur.

Dengan adanya patung Inggit Garnasih, kata Eka, jelas sekali relevansinya dengan sejarah Bandung. Sedangkan patung dinosaurus, kata dia, hanya bagus secara visual. "Jangan terbuai mengangkat simbol-simbol visual," ujarnya.

Daripada memasang patung dinosaurus, sambung dia, lebih baik mengangkat pahlawan-pahlawan Jawa Barat seperti Inggit Garnasih, Otto Iskandar Dinata atau Si Jalak Harupat, Dewi Sartika dan lain-lain.

Ia mengaku senang di kawasan Alun-alun Bandung, tepatnya di Jalan Asia Afrika, kini banyak sekali simbol-simbol Soekarno. Menurutnya, simbol tersebut sangat sulit ditemui di era Orde Baru.

Namun ia mempertanyakan pemasangan simbol-simbol Soekarno tersebut diikuti dengan implementasi ajaran-ajaran Bung Karno, yakni Trisakti dan Marhaenisme. Lewat ajaran atau pemikiran tersebut, Bung Karno mengajak bangsa Indonesia untuk berdikari di bidang ekonomi, berdaulat secara politik dan mandiri secara kebudayaan.

"Banyaknya simbol-simbol Soekarno di Bandung apakah dilanjutkan dengan implementasi. Atau hanya sekedar visual saja," kata Eka yang juga mantan anggota DPR-RI 2004-2009.

Tag Terkait