Pemkot akan revitalisasi Sungai Cikapundung sepanjang 1 kilometer

Oleh Farah Fuadona pada 09 September 2016, 13:48 WIB

Bandung.merdeka.com - Wali Kota Bandung Ridwan Kamil melakukan blusukan di wilayah Kecamatan Regol. Pria yang akrab disapa Emil ini menyusuri bantaran Sungai Cikapundung yang berada di kawasan tersebut. Rencananya bantaran sungai akan ditata untuk dijadikan alun-alun Kecamatan Regol.

"Hari ini jadwal blusukan di lapangan yang diliat adalah bantaran Sungai Cikapundung dari segmen Soekarno hatta sampai Lingkar Selatan. Rencananya akan direvitalisasi menjadi revitalisasi yang terpanjang di cikapundung yang panjangnya 1 kilometer," ujar Emil kepada wartawan di sela blusukan, Jumat (9/8).

Emil menuturkan, pihaknya akan melobi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PU Pera) untuk membantu menganggarkan dana terkait rencana revitalisasi Sungai Cikapundung tersebut.

"Saya sedang melobi, mudah-mudahan bisa dapat dana dari Kementerian PU Pera yang memang Pak Dirjen SDA (Sumber Daya Air) dulu menjanjikan Bandung silakan mengajukan anggaran penataan sungai asal gambarnya udah siap dan Alhamdulillah gambarnya sudah siap. Tinggal diwujudkan dalam proses anggaran. Mudah mudahan kalau enggak ada halangan 2017 kita bisa wujudkan," kata Emil.

Emil mengungkapkan, konsep penataan sendiri nantinya akan dibuat jalur hijau untuk sarana edukasi. Selain juga akan dibangun bendungan air, sarana rekreasi air, fasilitas warga dan tempat untuk kegiatan ekonomi.

"Jadi nanti alun-alunnya Kecamatan Regol itu adalah sepanjang  sungai ini yang tidak dimiliki oleh tempat lain. Jadi nanti kalau Regol ada kegiatan besar bisa menggunakan alun-alun regol di sana," ujarnya.

Diharapkan dengan adanya penataan warga di sekitar lokasi tidak lagi membuang sampah ke sungai. "Warga sudah komit tidak akan lagi buang sampah ke sungai, itu juga terima kasih ke Danramil dan tim. Mereka tinggal meminta ada petugas aja, tadi saya sudah tugaskan Pak camat agar ada petugas  yang ngambil sampah dari warga kampung yang biasa buang sampah ke sungai dan petugas itu tinggal ngedrop ke TPS yang jaraknya tidak terlalu jauh," kata dia.

Disinggung terkait adanya bangunan warga yang berada di bantaran sungai, Emil tak menampik akan ikut dilakukan penataan. Solusinya bangunan akan ditarik ke belakang atau memindahkan warga ke apartemen rakyat.

"Kalau namanya kampung susun rumahnya naik ke atas. Jadi yang nempel dipinggir sungai pindah ke belakang sedikit tapi naik ke atas, itu opsi satunya. Opsi keduanya mungkin pindah ke apartemen yang disediakan. Termasuk bedeng-bedeng, kalau yang liar pasti kita tertibkan,"k atanya.

Dia menyebut Anggaran diperkirakan akan membutuhkan dana sekitar Rp 50 miliar. "Mungkin sekitar Rp 50 miliaran, karena dengan bendungannya dan lain-lain. Kalau dari APBD terlalu besar, jadi kita coba minta ke Kemmen PU Pera," kata Emil.
Â