Wagub Deddy Mizwar minta kenaikan rokok dikaji ulang
Bandung.merdeka.com - Isu kenaikan rokok terus bergulir. Ada yang setuju, tapi banyak juga yang menentang. Wakil Gubernur Jabar Deddy Mizwar meminta pemerintah pusat untuk mengkaji secara komprehensif.
Demiz, sapaan akrab Deddy Mizwar, tidak setuju dan menentang jika alasan kenaikan harga jual rokok sebagai upaya asing untuk menguasai pabrik rokok kretek dalam negeri.
"Kajiannya harus benar-benar matang. Nanti ada dampaknya seperti ditulis (Budayawan) Muhammad Sobari tolong dipikirkan bahwa ini adalah penguasaan pabrik rokok kretek oleh asing. Kalau hanya tujuannya mengambil alih pabrik rokok kretek oleh asing ya tidak setuju," katanya, di Bandung, Selasa (23/8).
Dia mengatakan, dampak dari dinaikannya harga jual rokok akan merembet dalam kehidupan sosial. "Coba baca tulisan Muhammad Sobari, dia menjadi perokok diumur 58 tahun. Mengapa demikian karena secara moral kita harus mempertahankan pabrik rokok kretek kita dari penguasaan asing," ujarnya.
Dia menduga upaya wacana kenaikan harga eceran dan cukai rokok adalah kampanye pihak asing untuk menguasai pabrik-pabrik rokok kretek di Indonesia. "Dan hal ini sudah dilakukan di Sampoerna," ujarnya.