Dewan minta pemkot perbanyak pembangunan TPS di Kota Bandung

Oleh Mohammad Taufik pada 22 Agustus 2016, 18:34 WIB

Bandung.merdeka.com - Sekretaris Komisi C DPRD Kota Bandung Rendiana Awangga mengatakan Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung harus memperbanyak tempat pembuangan sementara (TPS), sebagai salah satu proyek infrastruktur untuk persoalan sampah.

"Tahun depan memang saya kira perbaikan yang penting ditingkatkan adalah masalah infrastruktur pengelolaan lingkungan hidup. TPS harus mulai diperbanyak," kata Awang saat dihubungi, Senin (22/8).

Awang menilai saat ini jumlah TPS di Kota Bandung masih tergolong minim. Mengingat sampah yang dihasilkan di masing-masing wilayah cukup banyak dengan total 1500-1600 ton per harinya.

Dampaknya, ia menyebutkan, banyak sampah yang tidak tertampung di TPS yang ada. Sehingga terlihat berantakan di sekitar TPS.

"Kalau lihat ke pinggiran kota masih banyak wilayah yang kekurangan TPS. Dengan begitu memicu peluang masyarakat membuang sembarangan. Ini akan menjadi masalah," katanya.

Oleh karenanya, kata dia, Pemkot Bandung harus mulai mengkaji titik-titik lokasi yang bisa digunakan sebagai lahan TPS baru. Diharapkan tahun depan ada penambahan TPS agar permasalahan sampah yang menjadi salah satu persoalan utama sebuah kota bisa ditangani dengan baik.

"Mulai dikaji titik mana yang bisa dibangun TPS. Pemerintah harus bergerak cepat," kata Awang memungkasi.

Pembangunan TPS terkendala lahan

Direktur Utama PD Kebersihan Deni Nurdiana membenarkan bila Kota Bandung sangat kekurangan TPS (Tempat Pembuangan Sementra). "Memang harus ditambah karena jumlah TPS sangat kurang," ujar Deni saat dihubungi terpisah.

Namun demikian, Deni menjelaskan, meskipun penambahan TPS sangat dibutuhkan, tapi nyatanya tidak semudah yang dibayangkan. Sebab untuk membangun TPS membutuhkan lahan dan perizinan dari warga.

"Menemukan lahan kosong cukup sulit, karena banyak yang digunakan untuk pembangunan. Dan juga perizinan warga. Mengingat dampak yang ada membuat banyak penolakan," katanya.

Untuk itu, kata Deni, salah satu solusi untuk menyelesaikan masalah tersebut yakni dengan menciptakan teknologi pengolahan sampah dengan biodigester.

Menurut dia ada banyak keuntungan dengan menggunakan biodigester, salah satunya dapat mempercepat pembusukan bahan organik. Dari proses tersebut dapat membentuk biogas yang dapat digunakan untuk bahan bakar memasak dan pembangkit listrik.

"Dengan kebermanfaatan tersebut, biodigester kini menjadi salah satu alternatif terbaik untuk memanfaatkan dan mengurangi jumlah sampah," ucapnya.

Deni mengungkapkan, rencananya pembangunan biodigester akan dilakukan pada tahun ini. Lokasi pertama direncanakan di Kelurahan Pasir Impun. "Pembangunan biodigester akan dimulai pada akhir tahun ini," ujarnya memungkasi.

Tag Terkait