Ridwan Kamil ingatkan kontraktor trotoar agar selesai tepat waktu
Bandung.merdeka.com - Untuk memastikan pengerjaan pembangunan trotoar di Kota Bandung berjalan sesuai target, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengumpulkan para pemenang lelang pembangunan trotoar di Balai Kota Bandung, Jalan Wastukancana, Jumat (19/8).
Pria yang akrab disapa Emil ini mengingatkan para kontraktor agar menyelesaikan pekerjaan pembangunan tepat waktu.
Emil mengatakan tidak ingin kejadian pembangunan trotoar molor terulang lagi seperti di Jalan LLRE Martadinata segmen 2 dan Jalan Braga pada akhir 2014, hingga membuat Pemkot Bandung akhirnya memutus kontrak pengerjaan proyek.
"Saya akan banyak inspeksi ke lapangan. Jadi diharapkan di akhir tahun kualitasnya bagus semuanya seperti di Jalan Asia Afrika," ujar Emil kepada wartawan.
Emil menyebut ada 15 lokasi pembangunan trotoar pada tahun ini. Nantinya trotoar lama akan diganti dengan granit dan beton berpola. Selain itu juga trotoar akan dilengkapi dengan guiding block bagi kaum tunanetra.
"Lokasinya istimewa semua. Jalan Dipatikur yang semrawut kita beresin tahun ini. Sepanjang Jalan Dago dari simpang sampai BIP kita bikin kayak Asia Afrika. Sudirman nu rieweh kita hidupkan lagi. Daerah Selatan seperti Moh Toha, Cibaduyut, Kopo, Buah Batu juga kita kerjakan," katanya.
Selain itu, Emil juga meminta para kontraktor untuk berkoordinasi kepada Pemkot Bandung jika di lapangan ada pemilik kavling protes dengan adanya pembangunan tersebut.
"Kemudian saya titip koordinasi di lapangan, karena proyeknya banyak sekali. Sehingga kalau ada protes dari pemilik kaveling saya minta langsung koordinasi dengan DBMP (Dinas Binamarga dan Pengairan)," katanya.
Emil kembali menegaskan kepada para kontraktor untuk menuntaskan pekerjaan sesuai target. Jika tidak, pihaknya tidak akan segan untuk memutus kontrak proyek.
"Dari awal mereka tahu saya sangat detail dan tahu masalah-masalah tahun lalu. Sehingga saya ingatkan tidak boleh terulang lagi. Saya bakal sering di lapangan. Jadi kalau mau tenang beres kepala kontraktornya harus sering di lapangam. Kalau ada melakukan kesalahan, sesuai prosedur ditegur tiga kali diberhentikan aja," ujarnya.
Sementara itu Sekretaris DBMP Kota Bandung Agoes Sjafrudin menambahkan, untuk dana pembangunan trotoar selain dari APBD, pihaknya juga mendapat bantuan dari pemerintah provinsi. Bantuan dari provinsi sebesar Rp 52 miliar, sementara dari APBD Bandung sebesar Rp 163 miliar.
"Ada 15 titik pembangunan trotoar. Pembangunan ini beberapa titik sudah dimulai dan harus selesai pada Desember tahun ini," kata Agoes.