Tenaga arsip di perpustakaan diminta lebih pede dan inovatif

Oleh Mohammad Taufik pada 26 Juli 2016, 11:23 WIB

Bandung.merdeka.com - Petugas kearsipan (arsiparis) diminta pede dan inovatif dalam menjalankan tugasnya sebagai penyusun arsip. Di luar negeri, archivist menempati kedudukan jauh lebih terhormat.

"Saya meminta kepada para Arsiparis agar mampu mengubah stigma miring tentang arsip menjadi lebih terhormat dan mulia. Ini bisa," kata Kepala Badan Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Provinsi Jawa Barat, Nenny Kencanawati, melalui rilis yang diterima Merdeka Bandung, Selasa (26/7).

Hal tersebut disampaikan Nenny yang membuka Sosialisasi Arsip Terjaga di Gedung Perpustakaan Bapusipda Provinsi Jabar, Bandung, baru-baru ini.

Ia meminta seluruh Arsiparis agar lebih percaya diri mengemban tugasnya dan mampu melakukan terobosan di bidang kearsipan.

Arsiparis, lanjut dia, memiliki tugas mulia. Arsiparis yang mengelola dan mengolah arsip dengan baik sama dengan mengelola aset negara. "Coba saja kalau arsip hilang, aset bisa jadi melayang," ujarnya.

Ia berharap seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota memberikan peran aktif dalam pengamanan dan penyelamatan arsip terjaga. OPD sendiri adalah pencipta arsip.

Menurut Peraturan Kepala (Perka) Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) Nomor 18 Tahun 2011, Arsip Terjaga terkait dengan bahan pertanggungjawaban setiap aspek kehidupan berbangsa dan bernegara untuk kepentingan negara, pemerintahan, pelayanan publik dan kesejahteraan rakyat.

Arsip terjaga meliputi kegiatan, kewilayahan, kepulauan, perbatasan, perjanjian internasional, kontrak karya dan kegiatan masalah-masalah pemerintahan.

Tag Terkait