Pemkot Bandung bangun apartemen untuk masyarakat berpenghasilan rendah

Oleh Farah Fuadona pada 26 Juli 2016, 11:20 WIB

Bandung.merdeka.com - Pemerintah Kota Bandung sedang mengembangkan perumahan vertikal berupa Apartemen Rakyat untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). Pembangunan apartemen rakyat ini sebagai salah satu solusi untuk penanganan kawasan kumuh dan pemenuhan hunian layak dan terjangkau bagi MBR, yang diutamakan dibangun di atas lahan pemerintah kota.

Salah satu yang saat ini sedang dibangun yakni apartemen rakyat Rancacili Blok V yang berada di Jalan Karet Kelurahan Derwati Kecamatan Rancasari.

Kepala Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya (Distarcip), Maryun Sastrakusumah mengatakan, bangunan dengan luas lahan 3.400 meter persegi. Nantinya akan dibangun 9 lantai yang terdiri dari 278 unit. Apartemen Rakyat tersebut ditargetkan mampu menampung warga hingga 1200 jiwa.

"Pembangunan rusun ini ditujukan untuk masyarakat berpenghasilan rendah di Bandung," ujar Maryun dalam acara Groundbreaking Pembangunan Apartemen Rakyat Rancacili Blok V, Senin (25/7) kemarin.

Maryun sendiri menjelaskan bahwa saat ini Kota Bandung memiliki 3 rusun yang berlokasi di Sadang Serang, Cingised, dan Rancacili. Pihaknya berencana memprioritaskan sedikitnya 13 lokasi untuk pembangunan hunian vertikal di Kota Bandung.

"Pembangunan apartemen rakyat di 13 lokasi ini akan dilakukan secara bertahap di mana tahap pertama dimulai tahun ini," katanya.

Adapun untuk dana pembangunan Apartemen Rakyat Rancacili Blok V ini, bersumber dari APBD Kota Bandung senilai Rp 50,3 miliar.

Sementara itu Wali Kota Bandun Ridwan Kamil mengatakan, salah satu tujuan utama pembangunan Apartemen Rakyat adalah untuk mengentaskan kekumuhan. Apartemen tersebut menjadi solusi bagi penataan kota yang lebih baik.

"Apartemen ini bisa menjadi konsep untuk pemenuhan kebutuhan hunian Masyarakat Berpenghasilan Rendah dan juga untuk merevitalisasi kawasan-kawasan kumuh," kata Ridwan.

Pria yang akrab disapa Emil ini berencana akan memindahkan tempat tinggal warga Kota Bandung yang hidup di kawasan kumuh ke apartemen tersebut. Kelak, kawasan kumuh tersebut akan ditata ulang menjadi kawasan yang layak huni. "Itulah pola yang kita sebut dengan transit apartemen," ujarnya.

Menindaklanjuti program Apartemen Rakyat ini, dalam waktu dekat Pemkot Bandung akan menggelar seleksi bagi calon penghuni apartemen baru tersebut. Seleksi bertujuan untuk memastikan agar calon penghuni benar-benar berasal dari Masyarakat Berpenghasilan Rendah.

"Kita ingin memastikan bahwa yang mendaftar dan mendapatkan keistimewaan ini adalah mereka-mereka yang berpenghasilan rendah, dan sistemnya nanti sangat adil," katanya

Apartemen Rakyat di Rancacili ini diprioritaskan akan menampung masyarakat pindahan dari Kiaracondong dan Babakan Siliwangi. Selain itu, masyarakat dari daerah kumuh lainnya akan direlokasi ke apartemen ini.

Seiring dengan kebutuhan hunian yang tidak sedikit, Ridwan berharap tidak hanya bisa membangun satu apartemen dalam satu tahun.

"Mimpi saya sih, kalau mau mengejar Malaysia, Singapura, dan lain-lain minimal 10 tower per tahun," kata Emil.