Eman, penjaga gawang berkaki satu di HWC 2016 jadi sorotan media asing

Oleh Mohammad Taufik pada 15 Juli 2016, 13:33 WIB

Bandung.merdeka.com - Eman Sulaeman, penjaga gawang (goalkeeper) pada Tim Indonesia untuk Homeless World Cup (HWC) 2016 di Skotlandia, menjadi pusat perhatian sejumlah media asing.

Meski hanya memiliki satu kaki, Eman mampu bermain cukup gemilang. Sehingga banyak media asing yang menulis artikel khusus tentang pria 27 tahun kelahiran Majelengka, Jawa Barat, itu.

Mirror.co.uk menurunkan sebuah artikel berjudul 'Indonesian goalkeeper born without feet is the star of football's ...' pada 13 Juli 2016. Di tanggal tersebut, Tim Indonesia untuk HWC 2016 berhasil menghajar Denmark dengan skor 9-4.

Sehari sebelumnya Scottish Daily Record menurunkan artikel 'Goalkeeper born without feet becomes unlikely star of Homeless World Cup'. Artikel ini memuji Eman Sulaeman di tengah keterbatasan fisiknya namun memiliki ketangkasan dan refleks yang bagus sebagai penjaga gawang.

Humas Rumah Cemara, Indra Simorangkir, mengakui Eman Sulaeman menjadi 'branding' bagi Tim Indonesia untuk HWC tahun ini. Ia berharap maraknya media asing yang memberitakan Eman menjadi penyemangat bagi Tim Indonesia.

Lebih luas lagi, Eman diharapkan membuka mata untuk mewujudkan dunia tanpa stigma dan diskriminasi. "Dengan keterbatasannya Eman bisa membuktikan, berusaha dan bertekad untuk menjadi inspirasi bagi yang lain," kata Indra, kepada Merdeka Bandung, Jumat (15/7).

Eman menjadi satu-satunya kaum difabel yang mengikuti turnamen khusus untuk tunawisma dunia. Jerih payah Eman membuat wasit HWC 2016 memberikan penghormatan khusus kepada Eman, yakni peluit kehormatan.

Sudah menjadi tradisi dalam ajang HWC, yakni seorang wasit memberikan peluit penghormatan kepada pemain yang dinilai inspiratif.

"Tiap tahunnya ada peluit untuk pemain yang dianggap memberi inspirasi. Dan Eman mendapat penghargaan tersebut dari wasit," katanya.

Eman sendiri mengaku bersyukur bisa mewakili Indonesia dalam turnamen internasional. Ia lolos seleksi yang digelar Rumah Cemara, komunitas yang menjadi national organizer untuk Homeless World Cup.

"Saya ingin turut mengharumkan Indonesia, dan membuat senang orang tua," kata Eman, sebelum berangkat ke Skotlandia. Pria yang sehari-hari mengerjakan servis ponsel di Majalengka ini memang hobi sepak bola. Hobi ini ia geluti sejak sekolah di SMKN 1 Majalengka.

Tim Indonesia untuk HWC 2016 berhasil lolos ke perempat final. Tim terdiri dari delapan orang, yakni empat orang dari Bandung; Heru Muhammad Faisal, Roni Sahroni, Angga Sidik Permadi, Wisnu Wantoro, yang lainnya dari luar Bandung; seperti Eman Sulaeman (Majalengka), Nandi Saeful Anam (Sumedang), Wiradanu (Bali), Antonius Dimas Antonius (Yogjakarta). Mereka berangkat ke Skotlandia didampingi manajer dan pelatih.

Tag Terkait