Biofarma pastikan tak ada produk vaksinnya dipalsukan

Oleh Mohammad Taufik pada 30 Juni 2016, 15:23 WIB

Bandung.merdeka.com - PT Bio Farma memastikan tidak ada vaksin produksinya dipalsukan. Adapun yang dipalsukan yakni, serum anti tetanus (Biosat), serum anti bisa ular (Biosave) dan Tuberculin PPD.

"Tidak ada yang dipalsukan (vaksin). Kami sudah lihat berdasarkan pengamatan fisik, kemasan dan hasil uji laboratorium," kata Direktur PT Bio Farma Iskandar dalam jumpa pers, yang digelar di Kantor Bio Farma, Kota Bandung, Kamis (30/6).

Adapun produk serum yang dipalsukan kata dia saat ini sedang ditangani Bareskrim Mabes Polri. Untuk diketahui kepolisian saat ini sudah menetapkan 15 tersangka dalam kasus tersebut. Adapun barang bukti yang diamankan mencapai ratusan botol vaksin polio dan anti-snake. "Saat ini sedang dalam penanganan Bareskrim Polri," kata Iskandar.

Marketing Director PT Bio Farma Mahendra Suhardono, menyatakan alasan mengapa hanya serum yang dipalsukan oleh para pelaku kejahatan tersebut. Sebab, serum memang lebih menggiurkan saat dijual dengan harga lebih tinggi.

"Karena harga serum ini lebih mahal. Bisa lebih dari seratus ribu," katanya. Padahal serum buatan Bio Farma relatif lebih murah.

Dia menjelaskan, dengan adanya praktik ilegal penjualan serum menyebabkan kerugian. Namun lebih dari itu masyarakat yang lebih dirugikan karena tidak mendapatkan kekebalan yang benar. "Kalau kerugian pasti ada. Harusnya ada omset tapi karena ada yang palsu jadi tidak ada. Tapi paling rugi itu masyarakat. Harusnya dapat kekebalan ini tidak," tuturnya.

Polisi mengimbuhkan, sebagai langkah antisipasi agar tidak terulang, setiap fasilitas layanan kesehatan dan pusat imunisasi baik pemerintah maupun swasta agar memiliki prosedur dan fasilitas pengelolaan dan pengendalian limbah vaksin.

Tag Terkait