Usai lebaran, Tim Sepakbola Indonesia ikut turnamen HWC di Skotlandia

Oleh Mohammad Taufik pada 27 Juni 2016, 10:27 WIB

Bandung.merdeka.com - Tim Indonesia untuk Homless World Cup siap berangkat ke Skotlandia setelah lebaran. Tahun ini Skotlandia menjadi tuan rumah kompetisi sepak bola untuk kaum marjinal sedunia.

"Persiapannya 70 persen, tinggal strategi dan komunikasi saja," kata asisten pelatih Bogim Sofyan, saat ditemui di sela pertandingan persahabatan Tim Indonesia untuk HWC 2016 vc KGRC di Bandung, Minggu (26/6) malam.

"Target kita sebaik-baiknya," kata Bogim. Pada HWC 2015, tim Indonesia berada pada urutan ke-17 dari 42 negara peserta HWC.

Ia menuturkan, tim mulai latihan di Rumah Cemara, Bandung, sejak 5 Juni 2016. Mereka akan berangkat pada 7 Juli 2016 ke Skotlandia.

Jumlah tim yang berangkat sebanyak 10 orang terdiri dari manajer, pelatih Sabrun Hanafi dan delapan pemain Eman Sulaeman (penjaga gawang-Majalengka), Wiradanu (penjaga gawang-Bali).

Para pemain lainnya yakni Nandi Saeful Anam (Sumedang), Heru Muhammad Faisal (Bandung), Roni Sahroni (Bandung), Angga Sidik Permadi (Bandung), Wisnu Wantoro (Bandung), Antonius Dimas Antonius (Yogyakarta).

Para pemain memiliki latar belakang berbeda-beda, yakni Orang yang Hidup Dengan HIV/Aids (ODHA), warga miskin kota, anak jalanan, difabel serta pecandu. Hal ini sesuai dengan syarat HWC.

Homless World Cup merupakan kompetisi sepak bola dunia khusus untuk kaum marjinal. Kompetisi ini digelar untuk 'mengangkat derajat' kaum marjinal supaya dapat kembali meraih jalan dan kesempatan untuk kehidupan lebih baik melalui sepakbola. Contohnya, orang yang tadinya ketergantungan narkoba menjadi tidak.

Rumah Cemara menjadi National Organizer HWC untuk Indonesia sejak 2009. Tiap tahunnya Rumah Cemara menyeleksi tim untuk diberangkatkan ke HWC.

Sejak 2011, Rumah Cemara sudah memberangkatkan lima tim untuk mengikuti HWC. Dengan berangkatnya Tim Indonesia pada HWC Skotlandia tahun ini, maka jumlah tim yang diberangkatkan Rumah Cemara menjadi enam tim.

Rumah Cemara merupakan komunitas yang didirikan Ginan Kusmayadi. Komunitas ini aktif melakukan pendampingan pada ODHA dan pecandu. Selain itu, Rumah Cemara juga aktif mengampanyekan stop diskriminasi dan stigmatisasi terhadap ODHA dan pecandu.

Tag Terkait