Baznas imbau orang kaya di Jabar tidak zakat langsung

Oleh Mohammad Taufik pada 14 Juni 2016, 17:38 WIB

Bandung.merdeka.com - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Jawa Barat mengimbau orang kaya di Jawa Barat agar tidak melakukan zakat langsung. Menunaikan zakat lebih baik dilakukan melalui badan-badan zakat resmi baik yang dikelola negara maupun swasta.

"Semoga tahun ini tidak terjadi antrean fakir miskin demi isi amplop Rp 25.000-Rp 50.000 mereka harus terinjak-injak, ini menyedihkan," kata Kepala Baznas Jabar Arif Ramdani, di Pusat Dawah Islam (Pusdai) Jabar, Bandung, Selasa (14/6).

Menurut dia, pemberian zakat langsung memiliki sejumlah resiko. Antara lain resiko faktor keamanan ataupun unsur ria (pencitraan) yang mengurangi pahala zakat.

"Kami dari Baznas Provinsi Jabar mengimbau kepada masyarakat muslim di Jabar yang sudah mampu, untuk menunaikan zakat melalui Baznas di antaranya lembaga-lembaga zakat formal sehingga kemanfaatannya akan jauh lebih besar dan keikhlasannya akan lebih terjaga," kata dia.

Ia menambahkan, pemberi zakat jangan khawatir dengan zakat yang disalurkannya ke lembaga formal tidak jelas pertanggungjawabannya. Sebab, pemberi zakat akan mendapatkan laporan yang transparan.

"Pemberi zakat akan menerima laporan program kami, disalurkan ke mana saja zakatnya, itu pasti kami akan berikan informasi kepada masyarakat," katanya.

Selain itu, memberi zakat kepada lembaga formal akan jauh lebih pas karena sesuai dengan cara yang dilakukan Rasulullah SAW dan para sahabat. Ia menuturkan, Rasul dan sahabat dalam menghimpun zakat menggunakan Baitul Mal atau badan zakat formal.

Baitul Mal, lanjut dia, tidak hanya menyalurkan zakat kepada fakir miskin, tetapi mengelolanya lewat program pemberdayaan. Lewat pengelolaan ini penerima zakat tidak hanya menerima bantuan dalam bentuk uang atau makanan, melainkan pemberdayaan.

"Jadi lebih baik disalurkan ke lembaga yang mengelola zakat secara profesional. Sehingga dengan program pengelolaan yang tadinya penerima zakat menjadi pemberi zakat ke depannya," terang dia.

Untuk diketahui, potensi zakat di Indonesia tahun ini mencapai Rp 200 triliun. Jawa Barat saja potensinya Rp 17 triliun. Namun dari potensi ini Baznas Jabar baru bisa mengumpulkan Rp 170 miliar tahun lalu.

Diduga, belum tergarapnya zakat secara maksimal karena banyak individu yang tidak menunaikan zakat atau menyalurkan zakat sendiri-sendiri.

Tag Terkait