Potensi zakat di Jabar Rp 17 triliun belum tergarap maksimal
Bandung.merdeka.com - Potensi zakat di Jawa Barat mencapai Rp 17 triliun. Namun dari potensi ini belum tergarap maksimal. Tahun lalu saja Badan Zakat Nasional (Baznas) Jawa Barat baru berhasil mengumpulkan Rp 170 miliar.
"Potensi zakat se-Indonesia itu di atas Rp 200 triliun. Tahun 2015 Rp 268 triliun. Sedangkan Jabar tahun 2015 potensinya Rp 17 triliun. Dari potensi itu baru menghimpun Rp 170 miliar. Masih sangat jauh (dari target)," kata Kepala Baznas Jabar, Arif Ramdani, di Pusat Dawah Islam (Pusdai) Jabar, Bandung, Selasa (14/6).
Tahun ini Basnaz Jabar menargetkan perolehan zakat se-Jabar Rp 500 miliar. "Makanya kita sedang upaya mensosialisasikan kepada masyarakat. Tahun lalu baru dapat Rp 200 miliar, tapi potensinya sampai Rp 15 triliun," katanya.
Potensi tersebut bersumber dari zakat fitrah yang ditunaikan setiap menjelang Idul Fitri, zakat harta, zakat profesi dan lain-lain. Dari sejumlah potensi, kata dia, perolehan paling besar bersumber dari zakat profesi yang per bulan mencapai Rp 1 miliar.
"Yang terbesar kami himpun dari zakat profesi, misalnya dari PNS Pemprov Jabar. Mereka dipotong per bulan berdasarkan instruksi gubernur untuk setor ke kita, lalu kita daya-gunakan," ujarnya.
Menurut dia, zakat profesi untuk kalangan PNS berlaku pada PNS yang berpenghasilan minimal Rp 5 juta sebulan. Besaran zakat profesi yakni 2,5 persen dari penghasilan. Ia menambahkan, peran kepala daerah sangat besar dalam menggalang zakat profesi.
"Sangat tergantung kepada kepala daerah. Alhamdulillah Gubernur Jabar sangat ingin setiap PNS muslim yang mampu menunaikan zakat. Sehingga ketika tiap bulannya PNS sudah tunaikan kewajibannya," ujarnya.