Tinggi menara Masjid Agung Bandung cerminkan 99 nama Allah
Bandung.merdeka.com - Menara kembar Masjid Agung Bandung yang tinggi menjulang menjadi landmark Kota Bandung. Masing-masing menara berada di sayap kanan dan kiri masjid. Di bulan Ramadan ini kedua menara menjadi daya tarik tersendiri untuk ngabuburit atau menunggu waktu berbuka puasa.
Â
Setiap Ramadan, Masjid Agung maupun Alun-alun Kota Bandung di depannya selalu menjadi tempat primadona untuk ngabuburit. Menara Masjid Agung juga difungsikan menjadi tempat wisata warga yang ingin menyaksikan hamparan Kota Bandung dari atas.
Â
Dua menara tersebut dibangun bersamaan dengan perombakan besar-besaran masjid pada 2001. Sedangkan usia Masjid Agung sendiri jauh lebih tua sebab dibangun sekitar tahun 1800-an.
Â
Sejak renovasi besar-besaran pada 2001 hingga kini, nama Masjid Agung berubah menjadi Masjid Raya Bandung Provinsi Jawa Barat.
Â
Sekertaris Dewan Keluarga Masjid (DKM) Masjid Raya Bandung Provinsi Jawa Barat, Aos Sutisna, menuturkan perombakan besar-besaran Masjid Agung berdasarkan SK Wali Kota Bandung Nomor 023 Tahun 2001 tanggal 11 Januari 2001 tentang Panitia Pembangunan Masjid Agung.
Â
Proyek renovasi dan pembenahan tersebut diharapkan akan memancarkan nuansa baru Masjid Raya Bandung Provinsi Jawa Barat, terutama dengan dibangunnya menara kembar yang menjulang tinggi.
Â
Masing-masing menara memiliki tinggi 81 meter, yang semula direncanakan setinggi 99 meter yang mencerminkan Nama-nama Allah SWT (Asmaul Husna).
Â
âTetapi karena pertimbangan keamanan lalu lintas udara, maka tinggi menara kembar yang diizinkan hanya setinggi 81 meter,â kata Aos Sutisna kepada Merdeka Bandung, Jumat (10/6).
Â
Namun menurut Aos mengutip Site Manager Masjid Agung Ir. Gilang Nugroho, menara kembar tersebut tetap tingginya 99 meter jika dihitung dari pondasi yang tingginya mencapai 18 meter.
Â
âMenara Kembar tersebut selain berfungsi untuk kepentingan spiritual, juga dimanfaatkan untuk kepentingan komersial, telekomunikasi dan obyek wisata,â kata dia.