Harga sembako awal Ramadan di Kota Bandung stabil
Bandung.merdeka.com - Selama bulan Ramadan, harga sembako di pasar cukup stabil meskipun terjadi beberapa kenaikan. Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian, dan Perdagangan (KUKM Perindag) telah melakukan pemantauan harga di sejumlah pasar trasional di Kota Bandung.
"Yang kami pantau ada daging ayam, daging sapi, telur, gula pasir dan bawang merah," ujar Sekretaris Dinas KUKM Perindag Kota Bandung, Dience Herlina dalam acara Bandung Menjawab yang digelar di Ruang Media, Balai Kota Bandung, Jalana Wastukancana, Selasa (7/6).
Berdasarkan hasil pantauan, harga beras relatif stabil dengan berada di kisaran Rp 9.500-Rp 10 ribu per kilogram, harga cabai merah keriting Rp 30 ribu per kilogram, harga cabai merah tanjung mengalami kenaikan menjadi Rp 40 ribu per kilogram, dan cabai rawit merah Rp 30 ribu per kilogram.
Selain itu, harga bawang merah mengalami kenaikan cukup tajam menjadi Rp 45 ribu per kilogram, gula pasir naik Rp 2000 menjadi Rp 14 ribu per kilogram, dan minyak goreng stabil di harga Rp 12.500 per liter. Harga daging sapi meningkat menjadi Rp 120 ribu per kilogram dan daging ayam naik 5000 menjadi 35 ribu per kilogram. Telur ayam ras naik menjadi Rp 23 ribu per kilogram.
Sebagai bentuk bantuan, Pemerintah Provinsi Jawa Barat menggalakan program Operasi Pasar Murah (OPM) bersubsidi di seluruh kabupaten/kota di Jawa Barat. Di Kota Bandung, program tersebut ditujukan untuk 7.500 kepala keluarga di 30 kecamatan yang masuk kategori Rumah Tangga Miskin (RTS) berdasarkan data di Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Dispertapa) Kota Bandung.
Program tersebut berupa bantuan subsidi untuk 4 komoditi, yakni beras, gula pasir, minyak goreng, dan daging sapi. Nilai subsidi dari tiap-tiap komoditi tersebut berbeda-beda, yakni beras premium senilai Rp5 ribu per kilogram, gula pasir kemasan disubsidi Rp6 ribu per kilogram, minyak goreng kemasan disubsidi Rp6 ribu per liter, dan daging sapi disubsidi Rp60 ribu per kilogram.
Sementara itu, harga dasar komoditi-komoditi tersebut antara lain Rp 12 ribu per kilogram untuk beras premium, Rp 14 ribu per kilogram untuk gula pasir kemasan, Rp 14 ribu perliter untuk minyak goreng kemasan, dan Rp 105 ribu per kilogram untuk daging sapi.
âDengan subsidi ini, masyarakat akan mendapat bahan pokok jauh lebih murah dari harga dasar,â tambah Kepala Seksi Perlindungan Konsumen dan Metrologi, Yusuf Ramdhani.
Komoditi-komoditi tersebut akan didistribusikan dalam bentuk paket kepada setiap kepala keluarga terpilih. Tiap-tiap paket berisi 5 kilogram beras premium, 3 kilogram gula pasir kemasan, 3 liter minyak goreng kemasan, dan 1 kilogram daging sapi. Pemilihan kepala keluarga yang mendapatkan subsidi ditentukan oleh aparatur kewilayahan di tiap-tiap kecamatan berdasarkan data RTM.
Distribusi komoditi pangan yang disubsidi tersebut akan dilakukan di 6 titik yang ditentukan berdasarkan bekas wilayah Kota Bandung. Keenam titik tersebut antara lain di Halaman Kantor Kecamatan Cinambo untuk wilayah Kecamatan Panyileukan, Ujung Berung, Arcamanik, Antapani, Cinambo, Cibiru, dan Mandalajati, depan Kantor Kecamatan Sukasari untuk Kecamatan Sukasari, Sukajadi, Andir, dan Cicendo, Perumahan Mustika Hegar Regency untuk wilayah Kecamatan Rancasari, Gedebage, Buah Batu, dan Bandung Kidul, halaman Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah untuk wilayah Kecamatan Astanaanyar, Bojongloa Kaler, Bojongloa Kidul, Bandung Kulon, dan Babakan Ciparay.
Selain itu, distribusi dilakukan di Depan Lapangan Lodaya untuk wilayah Kecamatan Kiaracondong, Batununggal, Lengkong, dan Regol serta di Halaman PD Kebersihan untuk wilayah Kecamatan Cidadap, Coblong, Bandung Wetan, Sumur Bandung, Cibeunying Kaler, dan Cibeunying Kidul.